Bupati Temanggung M Al Khadziq meralat pernyataannya soal sembilan kasus positif virus Corona atau COVID-19 dari klaster piknik. Menurutnya, yang benar adalah klaster tilik atau menjenguk orang sakit dan sembilan orang tersebut telah sembuh.
"Yang kemarin sempat saya sebut ada klaster piknik, ternyata itu kemarin salah sebut, yang betul adalah klaster tilik orang sakit, yang semuanya juga sudah pulang dari karantina," kata Khadziq kepada wartawan di kompleks Setda Temanggung, Kamis (8/9/2020).
"Dari sembilan orang yang dari klaster tilik orang sakit itu sudah di-swab dan kita karantina dan sekarang sudah kita kembalikan keluarnya serta semuanya sudah aman," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khadziq menyebutkan, memang ada rombongan warga yang piknik ke Purbalingga dan dilakukan swab. Namun demikian, hasil swab belum keluar dan semuanya dalam kondisi sehat.
"Adapun ada sekelompok masyarakat yang kemarin piknik ke Purbalingga itu memang kita lakukan swab, tetapi hasilnya belum ada dan semuanya sehat walafiat, tidak ada masalah sama sekali. Mereka ini adalah masyarakat dari Kauman Parakan," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, klaster kondangan juga sudah dinyatakan selesai setelah seluruh pasien positif keluar dari karantina. Para pasien itu sudah dikembalikan kepada keluarganya masing-masing.
"Yang kemarin disebut-sebut sebagai klaster kondangan, alhamdulillah semuanya sudah selesai karantina dan sudah kita kembalikan ke rumah masing-masing serta tidak terjadi penularan lagi dari kasus itu," jelasnya.
Khadziq menambahkan, puluhan warga Parakan yang menjalani karantina di BLK Temanggung semua sudah dikembalikan. Sehingga Parakan dinyatakan sudah aman dari penyebaran COVID-19.
"Perlu saya sampaikan terkait dengan perkembangan COVID-19 di Kabupaten Temanggung yang akhir-akhir ini menjadi bahan pemberitaan karena munculnya klaster-klaster baru. Perlu saya sampaikan bahwa hari ini Kota Parakan sudah sepenuhnya aman dari penyebaran COVID-19," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak warga masyarakat untuk dolan menuju Parakan karena sudah aman dari COVID-19. Kemudian, secara keseluruhan tren kasus COVID-19 di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan.
Diketahui, pernyataan yang diralat Khadziq adalah soal klaster piknik di Kecamatan Parakan, Temanggung. Khadziq menyebutkan klaster ini setelah ada warga yang piknik dari Banjarnegara, sakit dan meninggal dunia dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19.
"Perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya yang paling menonjol adalah di Kecamatan Parakan. Klaster kondangan masih bertambah, tetapi ada klaster baru lagi yang muncul, yakni klaster piknik," kata Bupati Temanggung M Al Khadziq kepada wartawan, Senin (5/10).
Sementara itu, dari klaster kondangan tercatat ada 21 warga yang terkonfirmasi positif Corona.
"Di Kabupaten Temanggung, akhir-akhir ini terdapat lonjakan kasus COVID-19, salah satunya dengan munculnya klaster baru, klaster kondangan," kata Bupati Temanggung M Al Khadziq kepada wartawan usai sidang paripurna APBD Perubahan, Rabu (30/9).
Khadziq menjelaskan klaster kondangan ini bermula dari warga Kampung Coyudan, Parakan yang berangkat kondangan ke Cirebon. Sepulang dari kondangan itu salah satu rombongan kondangan itu sakit dan meninggal dunia.
"Dan setelah dilakukan swab ternyata yang bersangkutan positif sehingga dilakukan swab terhadap semua rombongan yang kondangan ini," terang Khadziq.
"Ditemukan ada 18 kasus yang positif dari Coyudan, kemudian ada tiga lagi dari Situk, total ada 21 yang positif," sambungnya.
Khadziq menyebut ke-18 kasus baru Corona dari klaster kondangan itu berasal dari perkampungan padat penduduk. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di kampung tersebut, warga sekitar meminta ke-18 orang itu diisolasi.