Setelah klaster kondangan, kini muncul klaster piknik di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Munculnya klaster ini setelah ada warga yang piknik dari Banjarnegara, sakit dan meninggal dunia dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19.
"Perkembangan kasus COVID-19 di wilayahnya yang paling menonjol adalah di Kecamatan Parakan. Klaster kondangan masih bertambah, tetapi ada klaster baru lagi yang muncul, yakni klaster piknik," kata Bupati Temanggung M Al Khadziq kepada wartawan, Senin (5/10/2020).
Khadziq menjelaskan, ada rombongan warga Parakan Kauman yang melakukan piknik atau liburan ke wisata air di Banjarnegara. Kemudian, saat pulang dari piknik, ada satu orang yang sakit terus meninggal dunia dan dilakukan swab ternyata positif COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin ada satu rombongan warga Parakan Kauman (Kecamatan Parakan) yang piknik ke wisata air di Banjarnegara. Saat pulang dari wisata itu ada satu orang yang sakit lalu meninggal dunia dan saat dilakukan swab positif COVID-19," kata Khadziq.
Setelah ada yang meninggal dunia dan dinyatakan positif COVID-19, kemudian rombongan yang ikut piknik tersebut menjalani tes swab. Dari hasil swab tersebut, diketahui ada sembilan orang yang positif.
"Ada sembilan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19," ujarnya.
Khadziq mengatakan, kini ada dua klaster di Kecamatan Parakan. Dua klaster tersebut yakni klaster kondangan dan kpiknik. Kedua klaster ini dilakukan pelacakan kontak erat dan ditangani untuk dilakukan karantina.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Temanggung melaporkan kasus baru virus Corona dari klaster kondangan. Dari klaster kondangan ini tercatat ada 21 warga yang terkonfirmasi positif Corona.
"Di Kabupaten Temanggung, akhir-akhir ini terdapat lonjakan kasus COVID-19, salah satunya dengan munculnya klaster baru, klaster kondangan," kata Bupati Temanggung M Al Khadziq kepada wartawan usai sidang paripurna APBD Perubahan, Rabu (30/9).
Khadziq menjelaskan klaster kondangan ini bermula dari warga Kampung Coyudan, Parakan yang berangkat kondangan ke Cirebon. Sepulang dari kondangan itu salah satu rombongan kondangan itu sakit dan meninggal dunia.
"Dan setelah dilakukan swab ternyata yang bersangkutan positif sehingga dilakukan swab terhadap semua rombongan yang kondangan ini," terang Khadziq.
"Ditemukan ada 18 kasus yang positif dari Coyudan, kemudian ada tiga lagi dari Situk, total ada 21 yang positif," sambungnya.
Khadziq menyebut ke-18 kasus baru Corona dari klaster kondangan itu berasal dari perkampungan padat penduduk. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 di kampung tersebut, warga sekitar meminta ke-18 orang itu diisolasi.
(rih/sip)