Massa aksi menggelar demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jawa Tengah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan bahwa secara umum suasana di Jawa Tengah tetap kondusif.
"Hari ini ada (demonstrasi) kayaknya mahasiswa, makanya sama yang penting tolong dong jaga tidak berkerumun, kita sudah menyiapkan kok kalau mau komunikasi, ada ruangnya tempatnya kan lebih enak. Alhamdulillah sampai hari ini (Jateng) kondusif, mohon doanya," kata Ganjar saat ditemui detikcom di sela kunjungan kerja di Purworejo, Rabu (7/10/2020).
Ganjar mewanti-wanti agar siapapun yang akan menggelar unjuk rasa dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Bagi para buruh, disarankan untuk menggelar aksi di tempat masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah menyampaikan pendapat, silakan kembali bekerja," imbuhnya.
Hingga saat ini, Ganjar menambahkan, pihaknya masih terus mendampingi perusahaan-perusahaan yang bangkrut dan ingin memulangkan karyawan. Namun pihaknya mengimbau agar keputusan PHK jangan diambil dulu.
![]() |
"Kami sendiri saja hari ini terus mendampingi perusahaan-perusahaan yang kolaps mereka juga sudah sampaikan, 'pak kami mau PHK', 'aja mbok PHK sik bro tolong dulu tolong dulu jangan di-PHK dulu', karena kondisinya memang tidak terlalu bagus. Tapi sisi lain, kami juga dari pemerintah kan punya tugas menciptakan lapangan kerja, mendorong," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi demo memprotes pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Kota Semarang diwarnai ricuh. Massa merobohkan pagar gedung DPRD Jawa Tengah (Jateng).
Pantauan di lokasi, Rabu (7/10), massa aksi berdatangan sekitar pukul 12.00 WIB. Aksi demo itu diawali dengan orasi di depan pagar gedung DRPD Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Barisan massa dari berbagai elemen termasuk mahasiswa itu di bagian depan lalu berpegangan ke pagar. Pagar itu digoyang-goyang hingga tidak kuat menahan hingga akhirnya roboh ke dalam halaman Gedung DPRD Jateng.
"DPR sekarang dewan pengkhianat rakyat!" teriak salah seorang orator.
Tampak petugas kepolisian yang berada di balik pagar ada yang terluka karena tertimpa pagar. Polisi tersebut lalu dievakuasi oleh tim medis.
Di antara massa aksi, ada juga seorang perempuan yang berdarah di bagian kepalanya. Perempuan itu lalu dievakuasi tim medis dan dibawa menggunakan ambulans.
Hingga pukul 13.35 WIB massa tampak terus berdatangan, dan berorasi di Jalan Pahlawan Semarang, Kota Semarang. Sementara itu, petugas kepolisian mengamankan aksi termasuk water cannon yang bersiaga. Arus lalu lintas pun ditutup di Jalan Pahlawan Semarang sehingga kendaraan dialihkan.
(rih/sip)