Viral Video Emak-emak PKL Ngomel ke Petugas di Tegal

Viral Video Emak-emak PKL Ngomel ke Petugas di Tegal

Imam Suripto - detikNews
Minggu, 04 Okt 2020 20:48 WIB
Viral Emak-emak PKL ngomel jualan buat cari makan di Tegal, Minggu (4/10/2020).
Viral Emak-emak PKL ngomel jualan buat cari makan (Foto: dok. tangkapan layar IG @lambe_turah)
Tegal -

Sebuah video yang merekam emak-emak pedagang kaki lima (PKL) di Tegal, Jawa Tengah viral di media sosial. Emak-emak itu protes kepada Satpol PP dan berharap bisa berjualan meski pandemi virus Corona atau COVID-19. Seperti apa kisah di baliknya?

Video berdurasi 5 menit 17 detik itu salah satunya diunggah akun Instagram @lambe_turah, Minggu (4/10/2020). Di video tersebut, akun #lambe_turah menyeratakan keterangan video, "Semoga Pandemi ini lekas berlalu. Dan kita semua bisa melewatinya bersama," dengan emotikon tangan mengatup.

Dalam video itu tampak seorang emak-emak berjilbab abu-abu protes agar bisa berjualan di lokasi. Sementara di sisi lain ada sejumlah petugas berseragam yang memperhatikan si emak-emak itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita gur (hanya) nyari tambah, nyari uang, dapat hari ini dimakan besok, ora (tidak) sampai menimbun. Ora sampai nyelengi (tidak sampai menabung), ngangsur bank cuma mbayar bunganya tok. Itu apa karena nggak bisa setor, (bayar) bunganya tok, berjalan aja dijalani. Kalau kita nggak berdagang nyari uangnya keprimen (bagaimana)? Nyari uang hari ini buat makan besok, nggo sangu (untuk bekal) besok kok kayak teroris dijaga sakmene akehe (segini banyaknya)," kata emak-emak itu seperti dikutip detikcom, Minggu (4/10/2020).

Dengan nada kesal emak-emak tampak protes karena dijaga banyak petugas saat berjualan. Sejumlah petugas yang ada di video itu juga merespons emak-emak itu dengan santai, ada yang hanya diam, menyoraki 'merdeka' hingga bertepuk tangan.

ADVERTISEMENT

Emak-emak itu juga terus mengomel karena mengaku mencari uang dengan berdagang. Dia juga protes karena jika tidak berdagang tidak bisa makan.

"PKL do raiso turu (banyak yang tidak bisa tidur), raiso mangan (nggak bisa makan). Awan isuk bengi kene dijagani koyo ameh dibom (siang, pagi, malam di sini dijaga seperti mau dibom saja), kita cuma nyari makan. Tolong hati nuraninya pak," pinta emak-emak itu.

"Ora melas karo wong cilik ya (Tidak kasihan dengan rakyat kecil ya). Wong sugih makin sugih, wong mlarat soyo mlarat (Oran kaya makin kaya, yang miskin makin miskin). Saya ngalem njenengan jogo awan tekan sore (Saya memuji kalian tugas dari siang sampai sore). Mbok mesakke sithik (tolong kasihan sedikit) 'oh iya saya tugas dapat gaji, kae kerjo nggo opo (itu kerja buat apa), nggo mangan tok (hanya untuk makan), ora sampai nimbun (tidak sampai menimbun). Saya menghormati njenengan tugas," sambung emak-emak itu.

Dilihat detikcom pukul 20.30 WIB, video di akun @lambe_turah itu telah ditonton 1,6 juta netizen. Video itu juga menuai ribuan komentar netizen.

Saat dimintai konfirmasi, Satpol PP menyebut peristiwa itu terjadi saat petugas akan merelokasi para PKL di Taman Poci di Jl Pancasila, Kota Tegal, ke lokasi yang baru. Peristiwa itu terjadi beberapa waktu lalu.

"Kalau salah awal September, minggu pertama September. Cuma tepatnya harus lihat jadwal giat dulu," kata Kabid Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Kota Tegal, Heri Kurniawan, saat dihubungi detikcom via telepon, Minggu (4/10/2020) malam.

Tonton juga 'Video Emak-emak PKL Ribut dengan 'Istri Wakapolda', Begini Faktanya':

[Gambas:Video 20detik]

Heri menyebut peristiwa itu terjadi di sisi selatan eks Taman Pancasila yang sedang dibangun menjadi taman. Dia menyebut saat peristiwa itu terjadi lokasi itu memang sedang direnovasi dan para pedagang sudah direlokasi.

"Lokasi di sebelah selatan eks Taman Pancasila yang sedang pembangunan," terangnya.

Dia mengaku menggusur para PKL tersebut karena mereka tetap berjualan di lokasi yang lama. Padahal sudah disediakan lokasi baru untuk mereka berjualan.

"Mereka itu PKL yang tergabung dalam Orpeta (Organisasi Pedagang Eks Taman Poci). Mereka berjualan di Taman Pancasila dan digusur karena akan dibangun taman di lokasi itu," terang Heri.

(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads