Penambang Pasir Temukan Bebatuan Candi di Lereng Merbabu-Merapi

Penambang Pasir Temukan Bebatuan Candi di Lereng Merbabu-Merapi

Eko Susanto - detikNews
Kamis, 01 Okt 2020 18:05 WIB
Lokasi penemuan struktur batu andesit diduga candi di lereng Gunung Merapi-Merbabu
Lokasi penemuan struktur batu andesit diduga candi di lereng Gunung Merapi-Merbabu (Foto: Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Seorang penambang pasir menemukan susunan batu andesit yang diduga bangunan candi di Dusun Windusabrang, Desa Wonolelo, Magelang. Bebatuan ini ditemukan di kedalaman sekitar satu meter.

Bebatuan yang diduga bangunan candi ini ditemukan penambang pasir bernama Ginut (40) di lahan milik warga satu bulan yang lalu. Lokasinya berada di Dusun Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang atau di lereng Gunung Merbabu-Merapi.

"Saya mencari pasir menemukan batu tatanan. Batu itu saya bersihkan dan saya kumpulkan," kata Ginut kepada wartawan di lokasi penemuan Dusun Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Kamis (1/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ginut mengaku sempat membiarkan bebatuan yang diduga struktur candi itu. Namun, kabar penemuan batu diduga candi itu tersiar hingga ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah.

"Saya biarkan saja. Sudah datang (BPCB)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Tim BPCB Jateng pun sudah mengecek ke lokasi pada Senin (28/9) lalu. Pengecekan dari tim BPCB Jateng itu didampingi juga dari unsur perangkat desa.

"Hari kemarin, Senin (28/9), saya ke lokasi. Sebelumnya kami meminta izin ke perangkat desa, lurah dan kami lapori ada laporan tentang penemuan struktur di pinggir sungai. Pak lurah berkenan mendampingi untuk kesana dan kita cek di lokasi ditemani pihak pelapor juga," kata Staf Kelompok Kerja Pemanfaatan Pengembangan dan Publikasi BPCB Provinsi Jawa Tengah, Putu Dananjaya.

Putu menyebut bongkahan batu andesit yang ditemukan di lokasi beberapa di antaranya sudah dipindahkan oleh penambang pasir. Selain itu, masih ada struktur batu yang diduga belum terlihat utuh.

"Ketika kami lihat pertama memang ada beberapa bongkahan batu andesit yang sudah dipindahkan dari letak oleh penambang pasir dan dikumpulkan. Kami observasi juga, selain itu yang masih di tempat atau in situ, ada susunan batu yang masih in situ, belum dilepas dari strukturnya. Dan baru keliatan seberapa, belum terekspos semua," tuturnya.

Putu menduga struktur yang ditemukan di Lereng Merapi-Merbabu itu dibangun sekitar abad ke-9. Hal itu, dia lihat dari ciri struktur dan pahatan batu yang sama dengan keberadaan Candi Asu, Candi Lumbung dan Candi Pendem.

"Kalau kita lihat temuannya dan pahatannya, kita duga itu hampir-hampir sama, semasa dengan candi di bawahnya, Candi Asu, Candi Lumbung, Candi pendem. Di situ pernah ada prasasti yang intinya dibangun sekitar abad ke-9. Kita duga seperti itu, antara 9-10. Itu masuk dalam masa klasik Indonesia. Klasik Indonesia masa pengaruh Hindu-Buddha," ujar Putu.

Putu juga belum bisa memastikan apakah struktur batuan tersebut merupakan candi atau petirtaan. Sebab, pihaknya baru menemukan pola struktur bebatuan tersebut.

"Kebetulan kami ke sana, yang sudah terekspos itu ada bagian seperti struktur lantai, struktur seperti pinggiran struktur. Kita belum bisa menentukan itu petirtaan atau itu candi. Yang jelas, kalau dugaan sementara itu struktur saja. Struktur," katanya.

"Kemudian ketika kita cek di lapangan belum ada yang bagian-bagian atap, makanya kita belum bisa menentukan itu candi atau petirtaan dan lain sebagainya. Kita sebut struktur dulu," ujarnya.

Dia menerangkan pihaknya sudah mempertimbangkan akan melakukan ekskavasi. Namun, ada kemungkinan kegiatan ini bisa dilakukan pada tahun depan.

"Kami proses laporannya, kita sudah sampaikan ke atasan. Kalau rekomendasi kami, temuan itu sangat berpotensi (struktur candi). Kalau bisa nanti ada tindakan lanjutan, biasanya proses ekskavasi, entah jika memungkinkan tahun ini, kalau nggak tahun depan. Kita sudah sampaikan ke atasan dan atasan menerima laporan kami. Kita harapkan ada tindakan selanjutnya," ujarnya.

Lokasi penemuan struktur batu andesit diduga candi di lereng Gunung Merapi-MerbabuPenampakan struktur batu andesit yang diduga candi di lereng Gunung Merapi-Merbabu Foto: Eko Susanto/detikcom

Dia pun berpesan agar warga yang menemukan bebatuan diduga struktur candi jangan memindahkan batu tersebut. Sehingga ke depan pihaknya bisa menemukan gambaran utuh dari temuan struktur batu itu.

"Langkah pertama, kita sudah matur dengan Pak Lurah, ketika nanti ada penggalian dan menemukan sesuatu jangan diapa-apakan, jangan dipindah dulu, jangan dibongkar, kalau misalnya memang masih dalam bentuk tatanan. Tapi memang penggalian tetap dilakukan tapi sedikit menghindari dari struktur yang ditemukan," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads