Sejumlah anak berkebutuhan khusus di Rumah Terapi ABK Darul Fathonah belajar membatik di Muria Batik, Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober.
Pantauan detikcom, sejumlah anak berkebutuhan khusus dengan serius belajar membatik di Muria Batik, Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kudus, hari ini. Terlihat satu per satu anak diberikan pelatihan cara membuat batik.
Mereka diajari membuat beberapa jenis batik. Terutama batik khas Kudus, seperti motif Menara Kudus hingga motif buah parijoto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu peserta anak berkebutuhan khusus, Rakila Hasdan mengaku senang bisa berlatih membuat batik. Apalagi diajari membuat batik khas Kudus. Dia pun mengaku baru pertama kali belajar membatik.
"Hari ini di Batik Muria Kudus, hari ini senang bisa membatik Menara Kudus, terima kasih selamat hari batik," ujar Rakila kepada wartawan di Kudus, Kamis (1/10/2020).
![]() |
Sementara itu, Pendamping Rumah Terapi ABK Darul Fathonah, Heni Mustikanngati, mengatakan kegiatan membatik dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober. Pada pelatihan membatik itu, dia mengaku mengenalkan motif khas Kudus kepada para anak-anak kebutuhan khusus.
"Untuk kegiatan membatik bersama anak berkebutuhan khusus kali ini selain kita memang mengenalkan batik Kudus sendiri kepada anak berkebutuhan khusus kita juga menggali potensi anak berkebutuhan khusus," kata Heni kepada wartawan.
"Bukan berarti kalau berkebutuhan khusus mereka tidak memiliki potensi saya meyakini dan kami meyakini bahwa mereka punya potensi. Kalau tidak kami gali, tidak kita kenalkan potensi tersebut tidak pernah tahu dan tidak pernah muncul," sambung dia.
Jadi, kata Heni, membatik itu akan melatih motorik pada anak-anak. Selain itu juga melatih konsentrasi untuk menggali potensi dengan mengenalkan batik Kudus.
![]() |
"Mereka anak-anak sangat antusias responnya mereka senang apalagi masih ada anak baru yang baru ketemu canting, baru ketemu malam, seperti apa respons mereka ketika ketemu malam yang panas yang pasti senang pastinya," ungkap dia.
Terpisah, Pemilik Batik Muria, Dimas Andre Santoso, mengungkapkan senang dengan kedatangan para anak-anak berkebutuhan khusus belajar membatik. Anak-anak tersebut diajari mulai dari membuat skema batik hingga mencanting.
"Harapan kami sangat senang, mereka juga sangat antusias dan senang. Meskipun di tengah keterbatasan mereka semangat belajar membatik. Tadi kami ajarkan membatik motif khas Kudus," kata Dimas.
(rih/mbr)