Seluruh wilayah tersebut tercantum dalam Katalog Gempa Bumi Merusak tahun 1612-2014 (edisi kelima) yang ditulis oleh Supatoyo, Surono, dan Eka Tofani Putranto. Mereka menjelaskan sejumlah fakta terkait sumber gempa dan sejumlah wilayah rawan bencana.
Provinsi Banten memiliki 4 wilayah rawan gempa dan tsunami yaitu Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu di Jawa Barat terdapat 5 sebaran wilayah meliputi Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Pangandaran.
Empat wilayah rawan di Jawa Tengah dari Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Wonogiri. Selanjutnya, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Gunungkidul menjadi daerah rawan di DIY Yogyakarta.
Jawa Timur menjadi daerah yang paling banyak rawan gempa bumi dan tsunami. Terdapat 8 sebaran wilayah yaitu Kabupaten Pacitan, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Kasubbag Mitigasi Gempa PVMBG Akhmad Solihin mengatakan, wilayah rawan gempa bumi dan tsunami dalam katalog yang dibuat PVMBG berdasarkan pada sejarah kejadiannya.
"Kejadian gempa bumi di suatu tempat itu berulang, artinya jika suatu daerah pernah terlanda gempa bumi besar, maka suatu saat akan mengalami kembali. Namun waktunya kapan belum tahu," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
(sip/rih)