Kemruyuk di Angkringan Kopi Jos yang Bikin Berang Pemkot hingga Sultan

Terpopuler Sepekan di Yogya

Kemruyuk di Angkringan Kopi Jos yang Bikin Berang Pemkot hingga Sultan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 26 Sep 2020 08:27 WIB
Kerumunan di angkringan kopi Jos Yogyakarta, Senin (21/9/2020).
Foto: Kerumunan di angkringan kopi Jos Yogyakarta, Senin (21/9/2020). (Tangkapan layar akun Twitter @DosenGarisLucu)

Tak hanya itu, Sekda DIY Kadarmanta Aji juga mempertimbangkan opsi pembatasan jumlah pengunjung di suatu tempat. Jika masih ada yang bandel, Aji menyebut Pemda DIY juga tidak segan memberikan sanksi berupa teguran hingga penutupan tempat usaha.

"Saya kira kesadaran itu yang harus muncul, bukan untuk kepentingan pemerintah tapi itu untuk kepentingan mereka sendiri, kita sudah minta kesadaran mereka. Apalagi kalau kita lihat angka 74, 70 (kasus) ini kapan kita mau selesai ini, apa perlu kita ada jam malam, apa kita harus melarang orang keluar rumah? Itu kan juga nanti jadi kehidupan perekonomian masyarakat terganggu. Jadi saya kira kembali ke kesadaran masyarakat," ujar Aji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerumunan di angkringan kopi Jos Yogyakarta, Senin (21/9/2020).Foto: Kerumunan di angkringan kopi Jos Yogyakarta, Senin (21/9/2020). (Tangkapan layar akun Twitter @DosenGarisLucu)

Peringatan juga datang dari Sri Sultan HB X. Sultan menyesalkan kesadaran masyarakat yang masih kurang sehingga masih ada kerumunan yang mengabaikan protokol kesehatan. Sultan pun berharap pemerintah kabupaten/kota di DIY tak segan-segan menerapkan sanksi kepada para pelanggar.

"Kota (Yogyakarta) saya kira kan menerapkan sanksi, ya sudah dilakukan sanksi secara konsisten saja, karena itu memungkinkan. Karena yang punya rakyat itu kabupaten/kota bukan provinsi, provinsi itu koordinator dengan otonomi daerah," ujar Sultan usai meninjau kesiapan shelter penanganan COVID-19 untuk orang tanpa gejala (OTG) di Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Selasa (22/9).

ADVERTISEMENT

"Jadi kami provinsi tidak memberikan sanksi, tapi kabupaten kota yang memberikan sanksi. Jadi terapkan aja secara konsisten dan tidak segan-segan memperingatkan karena kesadaran itu memang mahal, gitu," katanya.


(ams/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads