Rumah Tua di Tengah Kebun Jati Gunungkidul, Bangunan Utama Sudah Hilang

Rumah Tua di Tengah Kebun Jati Gunungkidul, Bangunan Utama Sudah Hilang

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 24 Sep 2020 18:02 WIB
Satu rumah tua di Padukuhan Pati, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul menjadi perbincangan di medsos. Penasaran?
Rumah tua di tengah kebun jati di Gunungkidul yang viral. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Gunungkidul -

Rumah tua di tengah kebun jati di Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, viral di media sosial (medsos). Rumah milik Bupati ke-18 Gunungkidul Prawiro Suwignyo itu kondisinya terbengkalai, bangunan utamanya sudah hilang.

"Dulu sebetulnya di belakangnya itu ada bangunan lagi besar, itu (rumah saat ini) hanya bangunan depan saja sebetulnya, seperti itu. Tapi ada terasnya dulu, asri gitu banyak tanaman, pohon. Saat ini sudah habis semua," kata wanita yang pernah tinggal di rumah tersebut, Martanty Soenar Dewi, kepada detikcom, Kamis (24/9/2020).

Martanty menjelaskan, bangunan rumah milik Bupati Gunungkidul periode 1958-1959 Prawiro Suwignyo itu berdiri di lahan peninggalan Bupati pertama Gunungkidul, Mas Tumenggung Pontjodirjo. Luas lahan sekitar 5.000 meter persegi. Prawiro Suwignyo merupakan eyang Martanty dan Prawiro masih keturunan dari Mas Tumenggung Pontjodirjo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyoal bangunan, Martanty menyebut bagian belakang rumah sudah ambruk karena termakan usia dan oleh saudaranya dimanfaatkan.

"Terus belakangnya itu ada rumah besar lagi, tapi saat ini sudah ambruk, mungkin (materialnya) diambilin saudara. Jadi hanya rumah depan itu saja yang dipertahankan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, rumah tersebut dahulunya menjadi pusat kegiatan masyarakat sekitar. Rumah itu memiliki halaman yang luas dan bangunannya tergolong mewah saat itu.

"Zaman dulu itu menjadi rumah yang paling bagus di lingkungannya, karena dulu ada fasilitas seperti badminton di depan, fasilitas untuk orang sekitar dan di teras digunakan untuk main musik keroncong bapak-bapak anak muda, itu kalau saat ada eyang," katanya.

Dahulu rumah tersebut memiliki pagar batas dari pohon jati. Namun saat itu pohon jati berukuran besar yang dia maksud sudah hilang.

"Dulu jati untuk pagar-pagar pembatas, dulu itu gede-gede sekarang hilang semua, mungkin diambil saudara-saudara. Dulu pembatas kebon kayu jati untuk pagar pembatas," ujarnya.

Menyoal rencana ke depan terkait rumah itu, Martanty mengaku berencana memugarnya. Pemugaran itu tetap mempertahankan bentuk aslinya.

"Kami sudah berembuk ingin dipugar untuk transit kalau keluarga pada datang ke Ponjong, tapi belum kesampaian sampai sekarang. Kalau dipugar kita ingin mempertahankan bentuk itu seperti itu," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads