Sudah ratusan karyawan kesehatan terpapar virus Corona atau COVID-19 di Sleman. Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menjelaskan mereka yang terpapar Corona bukan yang langsung menangani Corona.
"Ada 205 karyawan kesehatan meliputi tenaga kesehatan (nakes), administrasi, dokter, perawat yang terkena COVID-19. Jumlah itu dari kasus awal Corona," kata Joko saat ditemui di Sleman, Rabu (23/9/2020).
Joko menjelaskan ada peningkatan tren kasus positif di karyawan kesehatan. Pasalnya, sejak awal Agustus, total ada 137 karkes yang terkonfirmasi positif Corona. Angka itu didapatkan dari hasil screening di fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Sleman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil screening dari faskes itu ada 137 karkes (karyawan kesehatan) positif. Ini hasil screening yang dimulai pada awal Agustus," ucapnya.
"Karkes itu ada di puskesmas, PKU yang cukup banyak, RSUD Sleman, Sardjito, di beberapa rumah sakit yang melakukan screening totalnya 137 itu dari awal Agustus," sambungnya.
Banyaknya karkes yang terkena Corona, menurut analisa yang dia lakukan kebanyakan mereka yang bertugas di luar poli yang menangani pasien COVID-19. Pasalnya, di Sleman 86,5 persen pasien terkonfirmasi positif asimtomatik.
Simak juga video 'Ma'ruf: Pandemi Tunjukkan Betapa Lemahnya Tata Kelola Kesehatan':
"Kalau kita analisa yang kena COVID-19 yang tidak di poliklinik COVID, karena begitu banyaknya orang tanpa gejala dan bebasnya mereka bergerak padahal screening di faskes mungkin hanya pemeriksaan suhu jadi waktu pemeriksaan suhu itu lolos," jelasnya.
"Sampai 21 Agustus OTG (asimtomatik) di Sleman ada 86,5 persen dari kasus positif aktif sebanyak 348 kasus aktif," lanjut Joko.
Untuk mencegah penularan di faskes, Joko mengatakan Pemkab Sleman akan membekali karyawan kesehatan dengan alat pelindung diri (APD). Namun pengadaan ini masih sebatas untuk karyawan kesehatan di Puskesmas. Rencananya pengadaan itu akan direalisasi pada akhir September 2020.
"Nantinya kami akan membekali nakes untuk menggunakan APD lengkap, sanitarian, rekam medis termasuk petugas kebersihan di Puskesmas. Kalau untuk RS kita mengimbau untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan nakes," terangnya.