Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng melakukan olah TKP di lokasi kebakaran Pasar Wage Purwokerto, Banyumas, Jateng. Hasilnya, kebakaran yang menghanguskan pasar tersebut disebabkan korsleting listrik.
"Berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan oleh Sat Reskrim bersama tim Labfor Polda Jateng, diketahui penyebab utama terjadinya kebakaran di Pasar Wage adalah terjadinya korsleting listrik tepatnya di jalur Blok B02," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas AKP Berry kepada wartawan, Rabu (23/9/2020).
Berry mengatakan, total kios yang terbakar di lantai 1 blok B sebanyak 37 dan 9 los. Kemudian di lantai 2 blok S sebanyak 19 kios dan 16 los.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Yunianto mengatakan kerugian akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai Rp 20 miliar yang terdiri dari bangunan dan dagangan.
"Ditaksir Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk bangunan sekitar Rp 12 miliar, sedangkan untuk dagangan sekitar Rp 8 miliar lebih," jelasnya.
Sedangkan jumlah pedagang yang terdampak akibat kebakaran sekitar 141 orang yang terbagi di lantai 1 dan 2. "Pedagang yang terdampak akan kami relokasi ke bedeng darurat secepatnya," ucapnya.
Kebakaran terjadi di Pasar Wage Purwokerto, pada Senin (21/9). Api dari lantai satu, merambat dengan cepat hingga ke lantai dua pasar tersebut.
(arb/mbr)