Duh, Warga di Cilacap Mandikan Jenazah yang Ternyata Positif Corona

Duh, Warga di Cilacap Mandikan Jenazah yang Ternyata Positif Corona

Arbi Anugrah - detikNews
Senin, 21 Sep 2020 15:50 WIB
Petugas Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Bukit Duri, Jakarta menyelesaikan pembuatan mural tentang Covid-19, Jakarta, Selasa  (11/8/2020). Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta per Senin (10/8/2020) adalah 26.162 orang. Angka ini tertinggi di Indonesia. Dari total kasus positif itu, 16.446 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 940 orang dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, sebanyak 8.807 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun menjalani isolasi mandiri.
Petugas PPSU Kelurahan Bukit Duri, Jakarta menyelesaikan pembuatan mural tentang Covid-19, Jakarta, Selasa (11/8/2020). (Foto: Agung Pambudhy)
Cilacap -

Sejumlah warga membuka peti dan memandikan jenazah pasien laki-laki yang belakangan diketahui terkonfirmasi virus Corona (COVID-19) di Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap. Bahkan istri almarhum dilaporkan meninggal dunia di rumahnya pagi ini.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap dr Pramesti Griana Dewi mengatakan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut meninggal di salah satu rumah sakit di Kabupaten Banyumas, pada Rabu (16/9).

"Waktu itu kan baru diambil sampel swab, belum keluar hasilnya, jadi masih suspek. Mungkin keluarga menganggap bukan COVID-19 karena memang belum ada hasilnya," kata Pramesti, Senin (21/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun berdasarkan hasil laboratorium yang diterima Dinkes, Sabtu (19/9), pasien berjenis kelamin laki-laki tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.

"Keluarga sudah diberi pengertian supaya dari rumah sakit langsung dimakamkan. Mungkin ada salah seorang keluarga yang berinisiatif membawa peti jenazah ke rumah, memandikan dan sebagainya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan jika setelah hasil laboratorium keluar, pihaknya langsung melakukan tracing dan saat ini pihaknya tengah melakukan tes swab massal kepada orang-orang yang kontak dengan jenazah tersebut.

"Ini kita sedang lakukan swab massal. Saya masih di rumahnya ini," ujarnya.

Sementara itu, Camat Kroya, Luhur Satrio Muchsin, mengatakan jika sebelumnya peti jenazah pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dibuka oleh keluarga dan warga serta dimakamkan seperti jenazah pada umumnya, pada Kamis (17/9) lalu.

"Setelah kita cek ke lapangan betul, waktu teman-teman petugas ke sana jenazah sudah dikeluarkan dari peti, sudah dimandikan, posisi lagi dikafani. Akhirnya kita minta untuk segera dimakamkan," ujarnya saat dihubungi wartawan, hari ini.

Bahkan, lanjut dia, sebelumnya pihak rumah sakit telah memberitahu keluarga almarhum agar tidak membuka peti jenazah.

"Tapi sampai di rumah, menurut informasi yang saya terima oleh anaknya dibuka dan dimandikan dengan alasan anaknya mendapat informasi almarhum ini belum disucikan, jadi seperti itu," jelas Muchsin.

Muchsin menambahkan, istri pasien tersebut meninggal dunia pagi tadi. Sang istri, kata Muchsin, mengalami gejala mirip dengan almarhum suaminya.

"Istrinya almarhum juga meninggal dunia di rumahnya, dan belum kita adakan swab, tapi gejalanya mirip dengan suaminya," kata Muchsin.

Muchsin mengatakan, istri almarhum tengah dalam kondisi sakit. Yang bersangkutan sudah dalam tracing petugas, namun meninggal pada pukul 04.00 WIB tadi.

"Kemarin infonya pas kita tracing katanya sedang sakit, ternyata tadi pagi sekitar pukul 04.00 WIB meninggal dunia," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads