Waginem (68) warga Dusun Potro, Desa Kadilajo, Kecamatan Karangnongko, Klaten ditemukan meninggal di teras rumahnya. Korban ditemukan tengah tiduran di kursi dan ditengarai sudah meninggal beberapa hari.
"Kemungkinan meninggalnya kalau tidak kemarin mungkin kemarin lusa. Korban selama ini tinggal sendiri," ungkap Kades Kadilajo, Bambang Sarwadi kepada detikcom, Sabtu (19/9/2020).
Bambang mengatakan kejadian di desanya tidak dilaporkan sebagai penemuan mayat. Sebab korban punya riwayat sakit dan sendirian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istilahnya bukan penemuan mayat. Ada warga Dusun Potro yang meninggal dan terlambat diketahui karena hanya di rumah sendirian," lanjut Bambang.
Tim evakuasi dari SAR Klaten, Heru Santosa mengatakan menurut keterangan warga sekitar, korban terlihat terakhir naik sepeda onthel hari Kamis (17/9) pagi. Setelah itu tidak terlihat keluar.
"Dilihat warga terakhir hari Kamis. Jadi kemungkinan sudah dua hari di lokasi," jelas Heru kepada detikcom.
Menurut Heru, posisi jenazah saat ditemukan warga Sabtu (19/9) sekitar pukul 11.30 WIB terlentang dengan pakaian di kursi kayu teras rumah. Posisi rumah berada di belakang tembok rumah warga.
"Jadi posisi rumah di belakang tembok rumah warga yang menghadap ke jalan. Di teras ada kursi panjang dan meja posisinya tidur," terang Heru.
Lihat juga video 'Kabar Duka, Ibunda Indra Bruggman Meninggal Dunia':
"Saat dicek ternyata ditemukan di teras rumah. Telah dievakuasi bersama Polsek dan informasinya ada riwayat sakit asma dan jantung serta pernah dirawat di RS," kata Heru.
Kapolsek Karangnongko AKP Marjuki mengatakan dari olah TKP tidak ditemukan hal mencurigakan. Mbah Waginem diduga meninggal karena sakit. "Betul ada penanganan warga meninggal. Tapi meninggal dunia karena sakit," jelas Marjuki kepada detikcom.
Meskipun sudah ada riwayat sakit, imbuh Marjuki, penanganan yang dilakukan Polsek dan Pemkab tetap menggunakan protokol kesehatan. Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD). "Kita gunakan APD sesuai prosedur. Namun karena sakit jenazah tidak dibawa ke RS untuk divisum," sambung Marjuki.