Menurutnya, karyawan BPJS Kesehatan Boyolali yang positif COVID-19 antara lain office boy, satpam, sopir dan sejumlah karyawan lainnya.
"Yang di frontliner itu negatif semua," kata Juliansyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepuluh pegawainya yang terkonfirmasi positif virus Corona itu kondisinya baik. Semuanya tidak ada gejala.
"Dalam keadaan baik-baik saja. Sampai hari ini saya konfirmasi satu-satu, baik-baik saja semua. Tidak kehilangan indra perasa dan sebagainya. Jadi kita kontrol ketat. Isolasi mandiri semua," ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Juliansyah, Selasa (15/9) besok BPJS Kesehatan Boyolali sudah buka kembali melayani masyarakat, namun dengan pelayanan terbatas. Yaitu untuk pengunjung 50 persen dari kapasitas maksimal. Pihaknya pun menyiapkan beberapa altenatif pelayanan dengan mengoptimalkan pelayanan tidak tatap muka langsung. Antara lain melalui mobile JKN, care center dan WA.
"Sebenarnya ini sudah terus menerus kita lakukan kepada masyarakat, harapannya kalau memang bisa dilakukan online atau tidak tatap muka bisa dilakukan, mengapa tidak dimanfaatkan. Sehingga kedua-duanya lebih aman. Kita aman, masyarakat lebih aman," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Boyolali menyampaikan BPJS Kesehatan menjadi klaster baru virus Corona atau COVID-19 di wilayahnya. Ada sembilan orang yang terpapar Corona dari klaster BPJS Kesehatan Boyolali ini.
"Ada penambahan klaster baru yaitu dari klaster kantor BPJS Kesehatan Boyolali. Ini ada 9 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, Minggu (13/9).
(rih/sip)