.webp)
Pemkot Yogyakarta menutup sementara Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Danurejan hingga tanggal 13 September. Hal itu karena lima staf di KUA tersebut positif virus Corona atau COVID-19.
"KUA Danurejan ditutup sampai 13 September karena dari tujuh stafnya ada lima yang positif (COVID-19). Yang lima itu dua dari Bantul dan tiga dari Kota Yogyakarta," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat ditemui wartawan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (7/9/2020).
Penutupan itu sudah berlangsung sejak hari Jumat (4/9) hingga Minggu (6/9). Namun, berdasarkan hasil tracing penutupan KUA kembali diperpanjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tutupnya Jumat, Sabtu, Minggu dan setelah ada tambahan (kasus positif) kita tutup lagi," jelas Heroe.
Heroe melanjutkan, kelima staf KUA Danurejan itu merupakan hasil tracing dari seorang staf yang bergejala dan setelah menjalani swab test ternyata yang bersangkutan positif COVID-19. Karena itu pihaknya melakukan tracing dan dari tujuh orang ada lima yang positif.
"Yang KUA pertama itu ada gejala dan sudah periksa di mana-mana. Terus dilakukan rapid test hasilnya reaktif dan di-swab positif. Karena itu dilanjutkan tracing di kantor itu (KUA Danurejan), dan untuk kelimanya saat ini sudah menjalani isolasi mandiri," terang Heroe.
Menyoal tracing kelimanya, Heroe mengaku telah melakukannya meski diakuinya ada kendala. Tapi pihaknya terus melakukan tracing.
"Tracing agak susah karena keluarga (lima orang positif COVID-19) di luar DIY," katanya.
Meski ada lima orang di KUA Danurejan positif COVID-19, Heroe belum menyebutnya sebagai klaster. Sedangkan untuk sementara waktu pelayanan KUA dipindahkan ke kantor kelurahan.
"Belum, belum (disebut) klaster. Untuk pelayanan (KUA) sementara dialihkan ke kantor kelurahan," kata Heroe.
