.webp)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali akan melakukan tes swab massal di Pasar Sapi Sunggingan. Hal ini menyusul ditemukan dua orang belantik atau pedagang sapi positif virus Corona atau COVID-19.
"Kita menemukan ada beberapa klaster itu yang mempunyai profesi yang hampir sama, yaitu pedagang sapi atau di bahasa Jawa istilahnya belantik. Dengan adanya kesamaan profesi ini, maka besok pagi itu, kebetulan kan pasarannya Pahing ya, Selasa Pahing, itu Dinas Kesehatan akan melakukan screening massal di Pasar Sapi Sunggingan," kata Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, di ruang kerjanya, Boyolali, Senin (7/9/2020).
Dinkes akan melakukan tes swab di salah satu pasar hewan terbesar di Jateng tersebut. Baik kepada para pedagang maupun masyarakat pengunjung pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teknisnya nanti kita akan sediakan tempat di sana, kita akan standby di sana. Jadi akan ada tim yang standby di Pasar Sapi Sunggingan yang mereka akan melakukan swab kepada pengunjung-pengunjung di pasar sapi. Terutama yang tidak melaksanakan protokol kesehatan," ujar Lina.
"Sehingga diharapkan nanti dengan adanya screening tersebut akan terjaring semakin banyak kasus positif di Boyolali, yang mana akan semakin cepat proses penghentian COVID-19," imbuh dia.
Menurut Lina, penderita COVID-19 yang bekerja sebagai belantik di Boyolali saat ini sudah ditemukan dua orang. Bahkan, dari pasien itu telah menyebar kepada keluarga dan sebagian tetangganya.
Screening massal dengan tes swab di pasar sapi besok, lanjut dia, masih bersifat sukarela. Sehingga petugas tidak akan melakukan pemaksaan kepada para pengunjung. Namun, jika dari hasil screening nanti ditemukan ada yang positif, maka akan dilakukan penegakan disiplin.
"Target kita bisa memeriksa 100-an (orang). Semua yang berinteraksi di pasar itu," pungkasnya.
