PKL di Malioboro Meninggal Kena Corona, Pemkot Tracing 15 Orang

PKL di Malioboro Meninggal Kena Corona, Pemkot Tracing 15 Orang

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 07 Sep 2020 16:29 WIB
Suasana pedestrian Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (7/9/2020).
Suasana pedestrian Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (7/9/2020). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Pemkot Yogyakarta terus melakukan tracing terkait meninggalnya seorang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro dengan status positif virus Corona atau COVID-19. Hingga saat ini tracing menyasar 15 orang dan 1 di antaranya sudah menjalani swab test.

"Dari kasus yang PKL Malioboro yang meninggal (berstatus positif COVID-19) sampai saat ini kita memang belum semua kita lakukan swab, karena harus meyakinkan orangnya supaya bersedia," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi saat ditemui wartawan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (7/9/2020).

Heroe menyebutkan, untuk sementara yang terdata, kontak erat PKL meninggal positif Corona itu ada tujuh orang dari pihak keluarga dan selebihnya adalah pedagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari kasus ini yang kontak erat keluarga tujuh, dan kontak erat pedagang ada delapan. Tapi yang swab baru satu orang dan kita harapkan hari ini semakin banyak. Teman-teman juga baru di lapangan," ucapnya.

"Kenapa lama? Karena kan (pedagang) diliburkan sejak Sabtu (4/9) dan lokasi rumahnya berbeda-beda," imbuh Heroe.

ADVERTISEMENT

Heroe pun mengaku belum akan menutup Malioboro. Keputusan penutupan Malioboro tersebut akan diambil setelah melihat hasil tracing.

"Belum perlu penutupan sementara di Malioboro, kita masih izinkan berjualan karena kita masih tracing dan swab. Keputusan terkait kebijakan nanti mengacu hasil tracing yang dilakukan," katanya.

"Yang jelas kami sudah minta UPT untuk melakukan disinfeksi di Malioboro, semua itu untuk penting untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Apalagi hingga saat ini kasus ini masih bisa kita kendalikan, karena masih 15 yang perlu di-swab," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang PKL di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, meninggal dunia. Pedagang itu sebelumnya telah dinyatakan positif COVID-19.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menjelaskan pedagang perempuan itu berusia 68 tahun, warga Suryatmajan, Danurejan. Biasa berjualan tas dan dompet di zona 3 (Halte Transjogja 2-Suryatmajan) pedestrian barat kawasan Malioboro.

"Jumat (4/9) malam ada satu PKL yang biasa jualan tas dan dompet di zona 3 Malioboro meninggal, yang bersangkutan terkonfirmasi positif COVID-19," kata Heroe dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/9).

Heroe menjelaskan jika PKL itu masih sempat berjualan sebelum akhirnya dinyatakan positif Corona.

"Sejak 20-26 Agustus, masih jualan aktif di Malioboro dari pagi sampai malam. Tanggal 27 Agustus sudah tidak jualan, karena badan terasa demam saat sore hari, lemas dan batuk dan tinggal di rumah saja," urainya.

Dia melanjutkan, pada 1 September, PKL tersebut dibawa ke Puskesmas dan rumah sakit sehari setelahnya. Di sana, dia menjalani rapid test yang hasilnya reaktif sehingga dilanjutkan dengan tes swab.

"Tanggal 4 September hasil swab keluar konfirmasi positif, meninggal sore harinya, dan dimakamkan malam hari itu juga di Kulon Progo," terangnya.

Pihaknya masih menelusuri sumber penularan terhadap PKL itu. Pemkot Yogyakarta juga berupaya melakukan penelusuran terhadap kontak erat PKL itu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads