Bupati Petahana Daftar Pilkada Klaten Naik Kereta Kencana

Bupati Petahana Daftar Pilkada Klaten Naik Kereta Kencana

Achmad Syauqi - detikNews
Jumat, 04 Sep 2020 17:53 WIB
Pasangan Sri Mulyani dan Yoga Hardaya (Mulyo) mendaftar Pilkada Klaten naik kereta kencana
Foto: Pasangan Sri Mulyani dan Yoga Hardaya (Mulyo) mendaftar Pilkada Klaten naik kereta kencana (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Sri Mulyani-Yoga Hardaya (Mulyo) resmi mendaftar Pilkada Klaten hari ini. Keduanya menunggang kereta kencana berlogo Kasultanan Ngayogyakarta sedangkan para pendampingnya menaiki puluhan bendi dan mobil maupun motor.

"Sekitar 200 orang ada. Dari partai Golkar saja dari DPD sekitar 50 orang, pengurus kecamatan 26x2 dan lainnya 30-an," kata Divisi Humas dan Media DPD Partai Golkar Klaten, Purwanto di KPU Kabupaten Klaten, Jumat (4/9/2020).

Purwanto mengatakan seremoni pendaftaran dimulai dengan doa bersama dari kantor DPD Golkar lalu ke DPC PDIP. "Setelah doa langsung ke DPC PDIP. Di DPC juga singkat dan ke KPU," lanjut Purwanto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikcom, Bupati petahana Sri Mulyani dan pendampingnya Yoga menaiki kereta kencana yang dihiasi payung dan bendera dari PDIP dan Golkar. Keduanya berangkat dari kantor DPC PDIP sekitar pukul 14.00 WIB.

Kereta kencana itu ditarik dua ekor kuda berwarna cokelat dan pasangan Mulyo mengenakan pakaian Jawa dengan corak lurik. Rombongan bergerak melalui Jalan Veteran-Jalan Pemuda-Jalan Merbabu-Jalan Sulawesi-Jalan Mayor Kusmanto dan kantor KPU.

ADVERTISEMENT

Pukul 15.30 WIB, pasangan Mulyo tiba di depan KPU Klaten disambut massa pengiring. Imbauan protokol kesehatan COVID-19 bergema di antara kerumunan massa. Jumlah pendamping yang bisa memasuki KPU pun dibatasi hanya pasangan Mulyo dan sekitar 20 orang rombongan.

Saat acara penerimaan berkas, para rombongan maupun simpatisan lainnya menyaksikan lewat live streaming di halaman KPU. Pemeriksaan berkas selesai pukul 17.00 WIB.

Terpisah, Sri Mulyani mengaku kereta kencana dipilih karena menunjukkan tradisi Jawa. Selain itu, menurutnya hal itu lebih sederhana.

"Satu, saya wong Jowo asli. Kami ingin menunjukkan kesederhanaan kami dan dengan berpanas-panasan bisa langsung menyapa masyarakat," ucap Mulyani.

Pihaknya mengaku sengaja memilih pendaftaran pada hari pertama karena dinilai hari baik. Selain itu, juga karena arahan dari DPP PDIP.

"Hari pertama yang terbaik, hari yang paling hoki, menyenangkan bagi masyarakat. Kenapa setelah salat Jumat, itu juga instruksi DPP PDIP jadi serentak di Pilkada 2020 secara nasional mendaftarkan setelah Jumatan," jelas Mulyani.

Soal massa arak-arakan yang berkerumun mengabaikan jarak, Mulyani mengaku tidak bisa berbuat banyak. Meskipun sejak awal sudah diminta menerapkan protokol COVID-19.

"Kami itu tim sudah menyiapkan segala sesuatunya sesuai aturan KPU dan protokol COVID. Tapi siapa bisa mencegah karena mereka itu relawan yang datang," pungkas Mulyani.

Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads