Kota Solo dan Kota Semarang menjadi dua daerah yang menjadi prioritas pengamanan polisi pada masa Pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah. Apa alasannya?
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iskandar F Sutisna saat ditanya apakah Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi akan berkantor di Solo selama masa Pilkada.
Ia menjelaskan Kapolda Jateng tetap berkantor di Semarang selama masa Pilkada ini. Namun diakuinya, Solo memang menjadi salah satu daerah dengan eskalasi kerawanan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kantor tetap di Mapolda Jateng (Semarang), tapi beberapa tempat jadi perhatian Pak Kapolda terutama beberapa daerah menurut pertimbangan. Semua daerah ada kerawanan tapi ada eskalasi dari 21 (daerah yang menggelar Pilkada), termasuk Semarang dan Solo dan beberapa tempat lainnya," kata Iskandar di Mapolda Jateng, Jumat (4/9/2020).
"Iya (Semarang-Solo prioritas), karena jumlah penduduk banyak dan masyarakatnya cukup aktif," sambungnya.
Terkait pengamanan dari Polda Jateng di 21 daerah yang menggelar Pilkada, Iskandar menjelaskan dilakukan sampai pelantikan kepala daerah terpilih. Sebanyak 14 ribu personel gabungan diturunkan untuk pengamanan.
"Polda di 21 Kabupaten-Kota sekitar 14 ribu, digabung TNI-Polri," jelasnya.
Untuk diketahui, di Pilwalkot Solo ada dua pasangan calon yang maju yaitu Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. Sementara itu lawanya yaitu calon independen Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).
Di Kota Semarang, petahana Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu kembali maju Pilwalkot Semarang. Pasangan ini didukung seluruh partai dan digadang-gadang bakal melawan kotak kosong.
Simak video 'KPU Wajibkan Calon Kepala Daerah Jalani Swab Test Covid-19':