Seluruh parpol di Kota Semarang satu suara untuk mengusung pasangan petahana di Semarang, Hendrar Prihadi-Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita) di Pilwalkot Semarang 2020. Didukung koalisi gemuk, tim pemenangan Hendi dan Ita pun siap melawan ajakan golput.
Partai yang resmi mengusung Hendi-Ita yaitu PDIP, Gerindra, Demokrat, NasDem, Golkar, PKB, PSI, dan PKS yang memiliki kursi di DPRD Kota Semarang. Kemudian ada juga partai pendukung nonparlemen yaitu PPP, PKPI, Berkarya, PBB, dan Hanura. Perwakilan partai melakukan deklarasi di Hotel Santika, Semarang, hari ini.
Ketua tim pemenangan Hendi-Ita, Kadarlusman optimistis bakal menang Pilwalkot Semarang 2020. Pihaknya pun kini menyiapkan strategi melawan ajakan golput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita bagi tugas dengan partai lain, ajak konstituen untuk datang ke TPS, ajak ke TPS agar target terpenuhi, target kita 90 persen," kata Kadarlusman kepada wartawan usai deklarasi di Hotel Santika, Semarang, Selasa (1/9/2020).
Pilus, sapaan karibnya, bersama parpol koalisi akan memastikan untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya. Sebab, dia yakin masa pandemi virus Corona atau COVID-19 ini bakal dimanfaatkan oleh pihak lawan untuk mengajak warga golput.
"Karena pandemi dimanfaatkan bagi yang tidak suka, 'bahaya lho datang ke TPS' atau 'tidak usah datang ke TPS, pasti menang'. Untuk itu kita bergerak bersama dengan partai lain dengan strategi santun ajak datang ke TPS tapi tidak berkerumun," tegas Ketua DPRD Kota Semarang itu.
Sementara itu, Wali Kota petahana Semarang Hendi menyambut dukungan seluruh parpol terhadap dirinya. Dukungan koalisi gemuk atau seluruh parpol di Kota Semarang ini pun membuatnya terkesan.
"Selain karena COVID, yang berbeda yaitu karena semua partai mendukung, ini mungkin sejarah," kata Hendi usai deklarasi, hari ini.
Hendi mengatakan bakal mendaftar Pilwalkot Semarang besok Jumat (4/9). Dia mengaku akan membatasi massa agar tidak memicu kerumunan.
"Rencananya tanggal 4 diawali dengan salat Jumat diteruskan daftar ke KPU, jumlahnya dibatasi. Ini tantangan tersendiri, tidak bisa tarik simpatik masyarakat dengan datangkan massa secara masif," terang Hendi.