Pasangan jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) akan mendaftar Pilkada Solo 2020 pada hari terakhir, Minggu (6/9). Bajo akan menunggang kuda menuju KPU Solo.
Bakal calon Wali Kota Solo, Bagyo Wahyono, mengatakan kuda yang akan dinaiki berwarna hitam. Seperti dalam istilah, kuda hitam diibaratkan sebagai lawan yang dianggap remeh namun dapat memenangi kompetisi.
"Iya nanti naik kuda hitam. Kuda hitam itu kan nasib, tidak bisa diremehkan," kata Bagyo di posko pemenangan Bajo, Kelurahan Penumping, Laweyan, Solo, Selasa (1/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara simpatisan Bajo nantinya akan mengikuti di belakang kedua bakal calon. Mereka akan berkonvoi naik sepeda motor dan bendi.
"Nanti ada yang naik motor, ada yang naik bendi, ada yang naik mobil, ada yang jalan kaki juga. Yang pasti jaga jarak, pakai masker," kata dia.
Sementara terkait pilihan mendaftar pada hari terakhir. Bagyo mengatakan tim bersepakat memilih tanggal 6 September 2020.
"Dari tim menentukan tanggal 6. Maksudnya enam itu biar nampak. Kalau sebelumnya tidak terlihat, biar terlihat," katanya.
Harapan tersebut juga terkait dengan pihaknya yang diisukan sebagai calon boneka. Dia mengaku sakit hati karena dirinya sudah bekerja keras turun ke masyarakat.
"Makanya saya sakit hati kalau dibilang calon boneka. Kita sudah bekerja mencari dukungan sejak setahun lebih, sampai dapat 38 ribu dukungan," imbuhnya.
Sebelumnya, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa berencana mendaftarkan diri menjadi peserta Pilkada Solo pada hari pertama pendaftaran, yakni 4 September 2020. Mereka saat ini tengah menyiapkan visi-misi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo.
"Hari Jumat (4/9) mendaftar," kata Gibran ditemui dalam rapat pembahasan visi-misi di salah satu restoran di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Selasa (1/9).
Dirinya masih enggan mengungkap konsep acara saat pendaftaran nanti. Dia mengaku masih berfokus membahas visi-misi Gibran-Teguh.