Ada 11 Klaster COVID-19 yang Masih Aktif di Boyolali, Apa Saja?

Ada 11 Klaster COVID-19 yang Masih Aktif di Boyolali, Apa Saja?

Ragil Ajiyanto - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 15:01 WIB
Kadis Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina
Foto: Kadis Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina. (Ragil/detikcom)
Boyolali -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mencatat ada 23 klaster penyebaran virus Corona atau COVID-19 di wilayahnya. Dari jumlah tersebut, ada 11 klaster yang masih aktif menjadi penularan COVID-19, mana saja?

"Terkait dengan klaster, di Boyolali sudah bisa kita identifikasi ada 23 klaster penularan, yang mana yang 11 itu masih berupa klaster aktif. Sedangkan yang 12 sudah merupakan klaster yang dianggap selesai, jadi tidak bertambah lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada wartawan di kantornya Jalan Pandanaran, Boyolali, Selasa (25/8/2020).

Lina, sapaannya, mengatakan dari 11 klaster COVID-19 yang masih aktif itu, klaster BMT menjadi penyumbang kasus terbanyak. Kemudian klaster kedua yakni warga yang berasal dari Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk 11 klaster aktif ini paling banyak masih didominasi dari klaster BMT. Sampai saat ini masih ditemukan penambahan kasusnya yang positif dari berbagai tracing kontak erat," terang Lina.

"Kemudian yang kedua, ini klaster yang berasal dari Jakarta, ini ada 21 kasus. Ini memang agak sulit diidentifikasi karena dari berbagai lokasi yang berbeda namun setelah dilakukan tracing terus ternyata juga kita temukan ada beberapa kontak eratnya yang positif," bebernya.

ADVERTISEMENT

Klaster berikutnya yakni klaster tenaga kesehatan (nakes) yang tidak bisa diidentifikasi. Saat ini jumlahnya ada 9 kasus, dan nakes itu tersebar di berbagai rumah sakit yang ada di Solo dan sekitarnya.

"Sehingga mereka agak sulit kalau kita jadikan satu penularan, namun mereka muncul terus karena sifatnya pekerjaan mereka yang berisiko tinggi tertularnya COVID-19," terang Lina.

Klaster yang masih aktif lainnya, yakni dari program pendidikan dokter spesialis (PPDS) RS dr Moewardi sebanyak 3 kasus. Lalu disusul klaster nakes RS dr Moewardi sebanyak 6 kasus, dan klaster nakes RS UNS 5 kasus.

"Kemudian (klaster) dari KPP (Kantor Pajak Pratama) Semarang ini ada 6. Jadi ada satu anak yang terinfeksi pulang ke Boyolali ternyata menulari anggota keluarganya yang lain. Kemudian ada lagi klaster dari Solo yang agak sulit kita identifikasi karena juga tersebar," sambung Lina.

Kemudian, kata Lina, klaster baru COVID-19 dari salah satu pasien dari Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Dari klaster tersebut ditemukan ada 5 kasus positif COVID-19. Selanjutnya juga klaster yang berasal dari pasien dari Kemisi, Mojosongo, dan sudah ditemukan 4 orang yang positif.

"Kemudian klaster terakhir yang masih aktif itu adalah yang berasal dari TRC BPBD (Boyolali), ini ada 8. Sampai sekarang juga masih ditemukan kontak eratnya yang positif dari anggota keluarga TRC tersebut," terangnya.

Untuk diketahui klaster COVID-19 di Boyolali yang telah dinyatakan selesai ada 12, yaitu klaster Pasar Peterongan, klaster lamaran, merti desa, Gowa, Sampetan dan Nakes Kemusu. Selanjutnya, klaster pelayaran, klaster sosialita, Dibal, Demak dan Banyuwangi serta klaster Manado.

Lina mengatakan saat ini tercatat kasus konfirmasi positif COVID-19 di Boyolali mencapai 319 kasus. Dari jumlah tersebut 51 kasus dalam perawatan, 16 orang isolasi mandiri, 235 kasus dinyatakan sembuh, dan 17 orang meninggal dunia.

Dalam lima hari terakhir, Lina menyebut ada penambahan 30 kasus COVID-19 di Boyolali. Kasus ini didominasi dari tracing pasien suspect yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Solo dan Boyolali.

"Di mana dari berbagai suspect tersebut setelah dilakukan tracing ternyata juga ada kontak eratnya yang positif. Nah ini yang mendominasi penambahan kasus di Boyolali, selama lima hari terakhir ini," jelas Lina.

Tonton video 'Jokowi: Promosi Pakai Masker Belum Kelihatan':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ams/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads