Kerabat 4 Orang Sekeluarga yang Dibunuh Ungkap Motor Korban Ternyata Hilang

Kerabat 4 Orang Sekeluarga yang Dibunuh Ungkap Motor Korban Ternyata Hilang

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 14:30 WIB
Kerabat sekaligus pengacara sekeluarga korban pembunuhan di Sukoharjo, Selasa (25/8/2020).
Foto: Kerabat sekaligus pengacara sekeluarga korban pembunuhan di Sukoharjo, Selasa (25/8/2020). (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Sukoharjo -

Pembunuhan empat orang sekeluarga di Desa Duwet, Baki, Sukoharjo diduga dilakukan karena keinginan pelaku memiliki barang korban. Selain mobil yang sudah menjadi barang bukti, sepeda motor korban Suranto juga dilaporkan hilang.

"Informasi dari keluarga Suranto, keberadaan Honda Megapro tidak diketahui. Diketahui hilang ya setelah kasus itu," kata kerabat sekaligus pengacara pihak keluarga korban, Suparno, di kantor advokat Christiansen Aditya, Banjarsari, Solo, Selasa (25/8/2020).

Suparno juga menduga hilangnya sepeda motor tersebut juga masih terkait dengan pembunuhan itu. Bahkan dia menduga ada pelaku lain yang membantu pelaku yang sudah ditangkap, Henry Taryatmo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berkeyakinan ada pelaku lain yang membantu. Kami meminta kepolisian melakukan penyelidikan secara maksimal," kata dia.

Sementara itu, Christiansen yang juga pengacara keluarga korban, mengatakan wajar jika muncul dugaan adanya pelaku lain. Menurutnya, pelaku lain tidak selalu orang yang melakukan eksekusi pembunuhan.

ADVERTISEMENT

"Misalkan saat pelaku datang ke rumah apakah ada yang mengantar. Kalau pengantar ini tahu kalau pelaku akan membunuh, bisa kena pasal juga. Atau kalau ada orang lain yang menyediakan pisaunya, itu juga pelaku," ujar dia.

Dia juga berharap kepolisian menjerat pelaku dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Sebab pelaku diyakini memiliki niat membunuh saat datang ke rumah Suranto.

"Antara pelaku dan korban ini mengenal dekat dan pelaku sering main ke rumahnya. Jadi pelaku ini pastinya sudah mengetahui lengahnya si korban dan celah-celah rumahnya. Hal ini yang membuat kami penasihat hukum menilai ini sudah direncanakan," kata dia.

Selain itu, dia meminta Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) turut mengawal kasus tersebut. Sebab, ada dua anak kecil yang menjadi korban.

"Cara menghabisinya juga sangat sadis dan tidak berperikemanusiaan. Apalagi korbannya ada dua anak-anak yang masih kecil. Kami berharap Komnas Perlindungan Anak juga menyoroti kasus ini," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, pembunuhan sadis itu terjadi pada Rabu (19/8) dini hari. Namun jasad para korban baru ditemukan tewas pada Jumat (21/8) malam. Polisi kemudian menangkap pelaku, Henry di rumahnya pada Sabtu (22/8) dini hari.

Keempat korban ialah Suranto (42) selaku kepala keluarga, istrinya Sri Handayani (36). Kemudian dua anak mereka, Rafael (10) dan Dinar (6).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads