Tradisi buka luwur Kanjeng Sunan Kudus di tengah-tengah pandemi virus Corona atau COVID-19 digelar secara sederhana. Pembagian nasi jangkrik pun tahun ini ditiadakan.
"Ini kan masih masa pandemi, ini kan prinsipnya tetap menyelenggarakan dengan sederhana tanpa melibatkan banyak orang. Seperti tahun sebelumnya," kata Panitia Buka Luwur Sunan Kudus, Muhammad Kharis saat ditemui detikcom di kompleks makam Sunan Kudus, Selasa (25/8/2020).
"Makanya untuk antrean berkat umum yang biasanya berjubel banyak orang di sini itu dengan terpaksa kita ditiadakan. Agenda yang lain tetap ada dengan menerapkan protokol kesehatan, pembatasan peserta dan orang menerapkan protokol kesehatan. Dengan harapan ikhtiar supaya virus tidak menyebar di sini," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kharis mengatakan biasanya ada ribuan berkat umum dibagikan kepada masyarakat. Mereka biasanya antre di kompleks Menara dan Makam Sunan Kudus. Secara bergantian mereka mendapatkan nasi berkat.
"Buka luwur itu ada pembagian nasi berkat, nah itu ada dua jenis menu makanan yakni jangkrik goreng dan uyah asem. Ini jenis makanan yang tetap dipertahankan di sini," ujar Kharis.
Salah satunya menu makanan yang diburu warga adalah nasi jangkrik. Menurutnya nasi jangkrik ini konon menu makanan kesukaan Kanjeng Sunan Kudus.
"Itu salah satu (nasi jangkrik) makanan kesukaan Sunan Kudus, jangkrik goreng menu khas Kudus berasal dari daging kerbau. Pas buka luwur dinamakan nasi jangkrik," kata dia.
![]() |
Kharis mengatakan, proses buka luwur Sunan Kudus sudah dimulai sejak 1 Muharam. Puncaknya pada 10 Muharam atau jatuh pada hari Sabtu (29/8/2020).
"Rangkaian acara buka luwur sama tahun sebelumnya, kita sejak 1 Muharam sudah mulai melepas luwur Sunan Kudus, 6 Muharam besok mulai pasang luwur kembali dan puncaknya pada 10 Muharam," ungkap Kharis.