Kenalan dengan Mbak Selvy, Penjual Angkringan Cantik di Klaten

Kenalan dengan Mbak Selvy, Penjual Angkringan Cantik di Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 23 Agu 2020 12:28 WIB
Selvy berjualan angkringan di Jalan Pedan-Juwiring, Klaten, Sabtu (22/8/2020).
Selvy berjualan angkringan di Jalan Pedan-Juwiring, Klaten, Sabtu (22/8/2020). (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Tiga tahun berjualan angkringan atau hik membuat Selvy Nur Elistyawati (24) sudah biasa digoda pembeli dan pelanggan. Orang setelah makan iseng minta foto sampai minta nomor WhatsApp (WA), tapi jarang ditanggapinya.

"Sering diminta nomor WA. Sering juga diajak foto-foto tapi saya difoto jarang mau," kata Selvy saat ditemui detikcom di warung angkringannya, Blue Cafe di tepi Jalan Pedan-Juwiring, simpang empat Desa Troketon, Kecamatan Pedan, Klaten, Sabtu (22/8/2020).

Menurut Selvy, jualan angkringan sudah ditekuninya selama tiga tahun terakhir. Awalnya pada tahun 2017, warung angkringan dirintis oleh ibunya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang merintis ibu saya. Ibu yang masak saya yang jualan tapi nanti ada istirahat," ujar Selvy.

Selvy mengaku tidak memiliki latar belakang keterampilan memasak. Sebab lulus dari SMK jurusannya bukan jurusan tata boga.

ADVERTISEMENT

"Jurusan saya musik. Tidak anak band cuma lulusan musik tapi pernah diminta bapak sekolah tapi lebih enak jualan, mungkin salah jalur kali ya," tutur Selvy berseloroh.

Sempat juga, imbuh Selvy, dirinya ditawari beberapa pekerjaan. Mulai di kantor sampai sales tapi ditolaknya karena menurutnya lebih nyaman berjualan.

"Jualan itu enak, bisa usaha sendiri. Jualan itu banyak kenalan, banyak teman dan dapat penghasilan sendiri," sambung Selvy.

Lebih jauh, Selvy warga Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten itu mengatakan ke depan hanya pengin mengembangkan usaha yang dirintis bersama ibu dan suaminya itu. Jika memungkinkan, dia berencana membuka cabang.

"Belum kepikiran buka usaha lain. Ada rencana membuat lesehan dan juga buka cabang nantinya," lanjut Selvy.

Meskipun warung angkringannya di tepi jalan dan buka dari jam 08.00 WIB sampai 24.00 WIB, Selvy mengaku tidak takut. Sebab ada keluarganya menemani, yaitu ibu dan sang suami.

"Ada temannya lagian jalan di sini ramai kok sampai malam. Pembeli kadang ada dari Yogyakarta mau ke solo mampir atau sebaliknya," ucap Selvy.

Sementara itu suami Selvy, Andika Agung Purnama (26), mengatakan tidak malu berduaan berjualan angkringan dengan sang istri. Yang penting baginya usaha halal.

"Yang penting ya halal. Angkringan dipilih sebab punya prospek ke depannya bagus dan akrab dengan selera masyarakat," jelas Andika.

Soal adanya pembeli yang iseng pada Selvy, Andika menanggapi biasa saja. Sebab risiko orang berjualan memang harus kenal banyak orang dari berbagai tipe.

"Orang iseng banyak, ya namanya saja orang jualan. Saya sebagai suami biasa saja karena kita memang pekerjaan berjualan," kata Andika.

Angkringan Blue Cafe milik keluarga Selvy tersebut tidak jauh beda dengan angkringan lain. Terdiri dari satu gerobak kayu, di depan ditutup terpal, dan atasnya masih ditambahi atap galvalum.

Untuk menampung banyak makanan, gerobak ditambah dengan meja. Selain duduk di kursi kayu, pengunjung disediakan lokasi lesehan di papan yang dibuat di atas saluran air.

Dari sisi menu, juga seperti menu angkringan pada umumnya. Mulai nasi kucing, berbagai sayur, gorengan, sate, rambak, mi dan aneka minuman. Lokasinya yang berada di simpang empat jalan memudahkan pembeli datang.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads