Kisah Pelajar Bikin Manisan Salak untuk Beli Kuota Demi Belajar Daring

Kisah Pelajar Bikin Manisan Salak untuk Beli Kuota Demi Belajar Daring

Uje Hartono - detikNews
Rabu, 19 Agu 2020 12:38 WIB
Pelajar SMA di Banjarnegara, Satria Adi Pamungkas membuat manisan salak untuk beli kuota demi belajar online, Rabu (19/8/2020).
Foto: Pelajar SMA di Banjarnegara, Satria Adi Pamungkas membuat manisan salak untuk beli kuota demi belajar online, Rabu (19/8/2020). (Uje Hartono/detikcom)
Banjarnegara -

Seorang siswa SMAN 1 Banjarnegara, Satria Adi Pamungkas (17) membuat dan menjual manisan salak untuk membeli kuota demi bisa belajar online di masa pandemi virus Corona atau COVID-19. Seperti apa usahanya?

Ditemui di rumahnya, di Perumahan Kalisemi, Kelurahan Parakancanggah, Banjarnegara, Satria terlihat tengah sibuk mengupas buah salak untuk diolah menjadi manisan. Sesekali ia berpindah melihat handphone miliknya untuk mengecek tugas yang diberikan gurunya melalui grup WhatsApp.

Satria mengaku sudah satu bulan lebih memulai usaha membuat manisan salak. Ia sadar, meski mendapat subsidi kuota internet dari sekolah, namun tidak akan cukup. Sehingga harus mencari tambahan lain untuk membeli kuota internet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulai membuat manisan salak ini sudah sekitar 1 bulan lalu. Untuk menambah beli kuota internet, sekarang kan belajarnya masih online. Sisanya baru ditabung," ujarnya, Rabu (19/8/2020).

Meski terbilang baru, namun manisan salak olahannya sudah banyak peminatnya. Mulai dari tetangga, guru hingga pesanan orang hajatan. Semuanya dikerjakan seorang diri. Jika banyak pesanan yang datang, dia dibantu oleh adik bungsunya.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah yang pesan sudah lumayan. Pertama memang tetangga, kemudian guru. Kemarin juga ada yang pesan untuk tunangan. Kalau pesanan sedikit dikerjakan sendiri tetapi kalau banyak ya dibantu sama adik saya," tuturnya.

Manisan satu pack ia jual seharga Rp 10 ribu. Dalam satu pack ini berisi 5 cup manisan salak. Menurutnya, dalam satu bulan ini ia mampu memperoleh hasil hingga Rp 900 ribu dengan modal awal kurang dari Rp 30 ribu.

"Dulu modal awal tidak sampai Rp 30 ribu untuk membeli buah salak dan bahan lainnya. Dan selama sebulan kurang lebih bisa menghasilkan Rp 900 ribu," sebutnya.

Anak ketiga dari 4 bersaudara ini sengaja memilih berbisnis olahan salak. Mengingat Banjarnegara merupakan sentra hasil buah salak. Dia mengaku berharap dengan mengolah salak bisa menjaga harga salak lebih stabil.

"Kalau Banjarnegara ini kan banyak petani salak. Kadang harganya sangat murah. Kalau ada olahan seperti ini harapannya harga salak bisa stabil. Dan untuk mencari bahan-bahannya juga lebih mudah," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads