Dukungan PAN ke Gibran Berbuntut Konflik Internal di Solo

Round-Up

Dukungan PAN ke Gibran Berbuntut Konflik Internal di Solo

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 16 Agu 2020 10:39 WIB
Gibran Rakabuming Raka mendatangi kantor DPP PAN di Jakarta. Kedatangannya untuk menerima SK dukungan dari PAN untuk Pilwalkot Solo 2020.
PAN dukung Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020. (Foto: Rifkianto Nugroho)
Solo -

DPP Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mendukung Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa di Pilkada Solo 2020. Keputusan resmi tersebut ternyata memunculkan konflik di internal DPD PAN Solo.

Muncul kabar bahwa dua pengurus DPD PAN Solo mengundurkan diri karena berbeda pandangan. Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua DPD PAN Solo, Achmad Sapari.

"Iya betul (dua pengurus mengundurkan diri). Belum menyerahkan surat resmi," kata Sapari saat dijumpai di DPRD Solo, Jumat (14/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sapari mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Sebab keputusan sudah ditetapkan oleh DPP dan wajib dilaksanakan oleh DPD.

"Semua keputusan kan ada di DPP. Kalau DPP sudah memutuskan mendukung Gibran, ya DPD harus tegak lurus. Kita kan pelaksana," katanya.

ADVERTISEMENT

Kedua pengurus yang mengundurkan diri itu adalah Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Siti Zulaikha dan Wakil Ketua Bidang Pengkaderan Putri Listiyandari. Keduanya pun angkat bicara mengenai kabar tersebut. Mereka menegaskan tidak pernah mempermasalahkan dukungan kepada Gibran.

"Saya kecewa dengan pernyataan beliau. Saya sebetulnya tidak ada masalah dengan Mas Gibran. Saya selama ini hanya ingin ada komunikasi dengan Mas Gibran terkait pemberdayaan perempuan, tapi tidak pernah ada kesempatan," kata Siti Zulaikha saat dihubungi detikcom, Sabtu (15/8/2020).

Terkait pengunduran diri, Siti mengaku hal tersebut sebenarnya adalah masalah internal PAN. Dia menginginkan seharusnya kabar tersebut tidak disebarkan.

"Itu sebenarnya pembicaraan di internal partai. Seharusnya ketua itu memfasilitasi kader untuk bermusyawarah, bukan justru membiarkan. Saya kira ini masalah like and dislike," ujarnya.

Bahkan setelah insiden tersebut, Siti mengaku dilarang mengadakan acara kantor DPD PAN Solo pada Jumat (14/8) kemarin. Padahal dirinya memiliki ruangan di kantor tersebut.

"Kemarin diberi tahu sama penjaga kantor, ditelepon pak ketua, tidak boleh di kantor. Penjaga kantornya tidak enak sama saya, karena saya sering di kantor. Tapi ya sudah saya keluar. Kalau dibilang pengusiran atau bukan ya faktanya seperti itu," katanya.

Tonton video 'DPD PKS: Akar Rumput PAN-Gerindra Banyak Tak Berkehendak Dukung Gibran!':

[Gambas:Video 20detik]



Siti pun mengatakan telah 21 tahun mengabdi bersama PAN. Dengan adanya masalah tersebut, Siti merasa yang dilakukannya selama ini seperti tidak dianggap.

"Saya sudah 21 tahun di PAN. Kami yang menggalang teman-teman perempuan. Tetapi ternyata kiprah kami seperti tidak dianggap," kata Siti.

Menanggapi kadernya itu, Achmad Sapari mengaku enggan memperpanjang masalah. Dia tak akan mempermasalahkan jika dua kadernya benar-benar mundur.

"Dari teman-teman partai itu bilang ke saya, sudah tidak usah ditanggapi. Kalau mundur silakan, tapi sampai sekarang saya belum terima suratnya," katanya saat dihubungi wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Terkait pelarangan penggunaan kantor, Sapari mengatakan Siti tidak meminta izin sebelumnya. Padahal saat itu kantor sudah tutup.

"Kantor kan tutup jam dua. Kalau dia izin dulu, mau pakai jam tujuh malam, jam tiga pagi ya saya izinkan," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(bai/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads