Klarifikasi Mumtaz Rais soal Ribut dengan Pramugari-Pimpinan KPK

Round-Up

Klarifikasi Mumtaz Rais soal Ribut dengan Pramugari-Pimpinan KPK

Jauh Hari Wawan S - detikNews
Minggu, 16 Agu 2020 08:03 WIB
Ahmad Mumtaz Rais, Kamis (2/1/2019)
Ahmad Mumtaz Rais, Kamis (2/1/2019). (Foto: dok. detikcom)
Yogyakarta -

Ahmad Mumtaz Rais ribut dengan kru pesawat Garuda Indonesia dan pimpinan KPK Nawawi Pomolango. Putra ketiga politikus senior Amien Rais itu pun angkat bicara dan memberikan klarifikasi. Seperti apa?

"Yang pertama soal berita yang sudah beredar mengenai yang mana saya ditegur lebih dari dua kali kemudian saya membentak dan marah-marah itu jelas salah," kata Mumtaz Rais saat dihubungi wartawan, Sabtu (15/8/2020).

Menantu Ketum PAN Zulkifli Hasan itu menegaskan tidak membentak awak kabin. Justru yang terjadi, kata dia, pramugari mendatanginya untuk memberi tahu bahwa ini posisi pesawat sedang refueling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan boarding tapi refueling. Jadi kalau mau telepon boleh dan kalau mau lebih jelas si pramugari itu malah menyarankan ke depan saja. Lalu saya bilang oke mbak sebentar lalu telepon aku tutup dan bilang kalau sudah kelar," ucapnya.

"Tidak ada kata membentak atau memarahi, bahkan bisa dicek langsung ke pramugari yang bersangkutan," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Namun, Mumtaz Rais membenarkan jika terjadi kesalahpahaman dengan Nawawi di pesawat. Permasalahannya yaitu karena dia menelepon saat proses refueling.

"Yang ada memang terjadi kesalahpahaman antara Nawawi dan saya, jadi ini personal antara penumpang dengan penumpang. Kebetulan memang persoalan telepon," jelasnya.

Menurutnya, ada kesalahan informasi yang diterima oleh Nawawi yang menduga jika Mumtaz sedang bersitegang dengan awak kabin.

"Mungkin Pak Nawawi juga tidak mendengar pembicaraan saya dengan pramugari, jadi mungkin beliau punya dugaan kalau saya dengan pramugari itu lagi eyel-eyelan tapi justru pramugari itu menyarankan untuk ke depan agar lebih jelas suaranya," bebernya.

Mumtaz Rais juga menyebut sempat tidak mengenali sosok Nawawi. Sebab, keduanya menggunakan masker di dalam pesawat.

"Karena posisinya sama-sama pakai masker dan saya juga pakai kacamata hitam jadi beliau tidak tahu sosok di balik masker. Saya pun juga begitu," terangnya.

Menurutnya, kasus dengan pihak maskapai sudah diselesaikan di atas pesawat. Sehingga tidak perlu lagi dibesar-besarkan.

"Jelas di pesawat itu mereka (pramugari) sempat kami datangkan, mereka bilang sudah beres dan memberikan nasi ayam ke saya dan Pak Nawawi. Jadi kasus ini sebenarnya tidak perlu dibesar-besarkan bahkan bisa dibilang remeh-temeh tapi karena tidak ada permasalahan antara penumpang dan maskapai," ucapnya.

Tonton video 'Pengakuan Mumtaz Rais Soal Ribut-ribut dengan Pimpinan KPK di Pesawat':

[Gambas:Video 20detik]



Terkait perselisihan dengan Nawawi, Mumtaz mengakui jika saat menelepon suaranya agak kencang dan dirasa mengganggu penumpang lain. Hal itu lah yang kemudian memancing perdebatan antara keduanya.

"Yang ada mungkin itu masalah antara saya dengan penumpang yang lain, mungkin karena nada bicara saya saat telepon itu memang agak kencang tapi ke nada bicara yang saya ajak telepon," jelasnya.

"Mungkin suara saya agak besar dan mengganggu beliau, saya memaklumi karena saya ditakdirkan dengan suara yang agak kencang. Memang ada perdebatan antara saya dan Pak Nawawi tapi semua ada hikmahnya," kata dia menambahkan.

Sejauh ini Mumtaz Rais mengaku telah mengawali untuk berkomunikasi dan bertegur sapa dengan Nawawi. Dia pun menaruh hormat kepada sosok Nawawi.

"Alhamdulillah saya dengan Pak Nawawi sudah saling komunikasi dan luar biasa. Karena saya yang muda di sini jadi saya yang mengawali untuk berkomunikasi. Di antara kita saling menghargai dan saya respect terhadap beliau karena bagaimanapun beliau lebih senior," ungkapnya.

Terkait laporan Nawawi ke pihak kepolisian, Mumtaz belum mengecek ulang. Namun, dia yakin semua bisa diselesaikan dengan kekeluargaan.

"Kalau laporan polisi aku belum cek ulang. Tapi kalaupun misalnya ada, saya yakin bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. Karena Pak Nawawi sesungguhnya orang yang sangat teduh, humble dan welcome," paparnya.

"Kejadian Kamis, mungkin yang melaporkan anak buahnya dan aku meyakini hal seperti ini tidak perlu dibesar-besarkan," lanjutnya.

Namun, jika laporan itu sudah terlanjur dibuat, Mumtaz tidak akan mempermasalahkan.

"Tapi kalau sudah terlanjur dilaporkan ya nggak papa ya nanti pihak yang melaporkan yang punya kuasa atas itu," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads