Sebenarnya, Apa Motif Penyerangan Doa Nikah Anak Habib Umar Assegaf?

Sebenarnya, Apa Motif Penyerangan Doa Nikah Anak Habib Umar Assegaf?

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 13:44 WIB
Tersangka penyerangan anak Habib Umar Assegaf bertambah jadi 5 orang, Solo, Kamis (13/8/2020).
Foto: Tersangka penyerangan anak Habib Umar Assegaf bertambah jadi 5 orang, Solo, Kamis (13/8/2020). (Bayu Ardi Isnanto/detikcom)
Solo -

Tujuh orang pelaku penyerangan acara doa jelang pernikahan putri Habib Umar Assegaf di Solo telah ditangkap. Lima orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Apa motif penyerangan tersebut?

"Motif akan disampaikan saat tersangka kumpul," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi saat ditanya wartawan terkait motif di balik penyerangan itu dalam jumpa pers di Mapolresta Solo, Kamis (13/8/2020).

Luthfi menyampaikan ada dua orang pelaku baru yang ditangkap. Sehingga total ada tujuh orang terduga pelaku penyerangan yang telah ditangkap polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah mengamankan lagi 2 orang inisial N dan A. Jadi kita amankan 2 orang dan semuanya jumlahnya menjadi 7 orang," kata Luthfi.

Sementara dari tujuh orang itu, ada lima orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan dua orang lainnya masih didalami peran dan keterlibatannya.

ADVERTISEMENT

"Peran N dan A masih didalami oleh penyidik. Dua orang ini kita dalami apakah yang bersangkutan istilahnya bukti cukup terkait dengan pidana yang dilakukan," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, massa menyerang acara doa menjelang pernikahan anak Habib Umar Assegaf pada Sabtu (8/8) waktu magrib. Tiga orang terluka dalam kejadian ini, salah seorang di antaranya Habib Umar Assegaf. Dia sempat dirawat di rumah sakit sehingga batal menjadi wali nikah putrinya yang digelar pada Minggu (9/8).

Diwawancara sebelumnya, pengacara tersangka penyerangan, Hery Dwi Utomo, mengatakan, penyerangan itu dilakukan massa berasal dari kelompok yang berbeda-beda. Dia menyebut massa mendatangi acara tersebut karena ada informasi yang menyebut tentang kegiatan terlarang.

"Sebetulnya kalau kita melihat dari kejadian itu, memang masyarakat dan massa di lokasi mensinyalir itu adalah kegiatan sekte-sekte tertentu," kata Hery.

"Kalau kelompok kan berarti ada pimpinannya yang menggerakkan. Tetapi itu sembarang orang lewat ikut, natural mengalir, spontan saja," sambungnya.

Tonton video 'Ini 5 Orang yang Dibekuk Terkait Penyerangan Doa Pernikahan di Solo':

[Gambas:Video 20detik]



(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads