Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar upacara penghormatan terakhir untuk Guru Besar Fisipol UGM Prof. Cornelis Lay yang meninggal dunia kemarin. Jenazah Cornelis Lay disemayamkan di Balairung, UGM.
Sejumlah tokoh tampak menghadiri penghormatan terakhir untuk Cornelis Lay di Balairung siang ini. Di antaranya Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo. Sekitar pukul 14.00 WIB jenazah Cornelis Lay diberangkatkan ke pemakaman di Sawitsari, Sleman.
Rektor UGM, Prof Panut Mulyono mengatakan keluarga besar UGM berduka dengan wafatnya Prof Cornelis Lay. Dia berharap perjuangan Cornelis Lay terus dilanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas nama Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga Prof Cornelis Lay beserta keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik," kata Panut dalam sambutannya saat di Balairung UGM, Kamis (6/8/2020).
"Semoga Almarhum memperoleh tempat yang paling mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan memperoleh ketabahan untuk melanjutkan perjuangan Beliau," imbuh Panut.
Dalam kesempatan itu, pihak keluarga yang diwakili anak sulung Cornelis Lay yakni Dhiera Anarchy Rihi Lay mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan untuk keluarga. Dhiera mengaku banyak memiliki kenangan tentang ayahnya.
"Ada yang mengenal dia (Prof Cornelis Lay) sebagai teman dan sahabat, ada yang mengenal dia sebagai saudara, sebagai suami, sesepuh bangsa. Tapi menurut saya, sebagai sosok ayah saya selalu ingat dari kecil sampai besar dalam mendidik kami dia tidak pernah memaksakan baik untuk menjadi apa pun," ucap Dhiera.
![]() |
Cornelis Lay meninggal dunia pada Rabu (5/8) pagi. Cornelis Lay menghembuskan napas terakhirnya karena sakit jantung yang dideritanya.
Cornelis Lay dilahirkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, 6 September 1959. Dalam Pemilu Presiden 2014, Cornelis Lay dipercaya sebagai Ketua Tim Ahli dan Pakar Politik Tim Pemenangan dan Perumus Joko Widodo-Jusuf Kalla. Cornelis Lay juga pernah ditunjuk untuk menyusun teks pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada pelantikan 20 Oktober 2014 lalu.