Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Kabupaten Magelang direncanakan dimulai tahun 2021. Anggaran pembangunan MAJT ini sebesar Rp 450 miliar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbangda) Kabupaten Magelang, Sugiyono mengatakan rencana pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah di Kabupaten Magelang menempati lahan seluas sekitar 5 hektare. Untuk pengadaan lahan dari 5 hektare lebih tersebut terdiri sekitar 1,7 hektare milik Pemkab Magelang dan kemudian 3,4 hektare oleh Pemprov Jateng.
"Rencana pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah itu, kalau tanahnya adalah terpadu antara milik pemkab dengan provinsi. Diperkirakan kurang lebih 5 hektare. Setelah kita hitung yang milik pemkab sekitar 1,7 hektare, kemudian provinsi 3,4 hektare. Jadi 5 hektare lebih," kata Sugiyono kepada wartawan di kantornya, kompleks Pemkab Magelang, Selasa (4/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini ditargetkan penyusunan master plan dan detail engineering design (DED) rampung. Kemudian proses pembangunan direncanakan dilangsungkan pada tahun 2021.
![]() |
"Rencana pembangunan fisiknya, setidaknya kami rapat terakhir dibangun tahun 2021. Sekarang sudah desain sudah ada pemenangnya. Itu bagus, insyaallah bagus, megah dan itu fair disayembarakan. Untuk fisiknya dari pemerintah provinsi. Total anggarannya ya sekitar Rp 450 miliar, bisa naik, bisa turun. Tahun ini, sudah dilakukan pengadaan tanah sudah, studi kelayakan, lomba desain, kemudian penyusunan master plan dan DED," katanya.
Menurutnya, pembangunan MAJT di Kabupaten Magelang ini kemungkinan memakan waktu selama 3 tahun.
"Jadi nanti kalau dulu kita konsep untuk masjid, ada gedung pertemuan. Harapan kita bisa untuk pertemuan haji, kemudian rapat-rapat kecil, kajian-kajian terbatas, kemudian pengajian akbar. Berikutnya mungkin untuk nikahan," tuturnya.
Tonton video 'Kantor Pemkot-DPRD Kota Magelang Dipasang Patok oleh TNI':
Diberitakan, Kepala Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Sugiyono membenarkan Masjid Agung Jawa Tengah akan dibangun di wilayahnya. Desain MAJT Magelang disayembarakan pada Februari 2020 oleh Pemprov Jateng.
"Nanti desainnya seperti apa nunggu yang disayembarakan ini. Jadi nanti posisi Masjid Agung seperti apa nunggu yang dilombakan ini," kata Sugiyono saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/2).
Sugiyono menyebut proses pembangunan masjid seluruhnya dilakukan Pemprov Jateng. "Nanti pembangunan Masjid Agung oleh provinsi. Sejak DED, Amdal, kemudian pembangunannya itu nanti oleh provinsi Jawa Tengah," terangnya.
Sugiyono mengungkapkan Masjid Agung Jawa Tengah rencananya akan dibangun di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Sawitan, Kecamatan Mungkid. Saat ini, sebagian lahan tersebut telah berdiri Masjid Agung An-Nuur.
Masjid Agung Jawa Tengah bakal dibangun di lahan seluas 5 hektare. Sementara Pemkab Magelang telah memiliki lahan sekitar 1,6 hektare.
"Masjid Agung Jawa Tengah dibangun di kompleks Masjid An-Nuur. Untuk itu, masih kurang 3,4 hektare yang dicukupi oleh provinsi," kata Sugiyono.
Sementara itu, arsitek asal Bandung, Ade Yuridianto, berhasil memenangkan sayembara. Desain atap berbentuk tajug menjadi salah satu faktor desain karya arsitek Ade Yuridianto menjadi jawara.
"Masing-masing finalis memiliki kelebihan dan kekurangan, tapi penilaian tetap mengacu pada indikator tata bangunan Islami, tata ruang Islami, inovasi bentuk, respect terhadap green architecture, kewajaran konstruksi dan interior Islami," kata ketua tim juri sayembara MAJT Magelang, Prof Totok Roesmanto seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (29/5).