Mas Menteri Nadiem, Dzul di Pekalongan Tak Punya HP untuk Belajar Daring

Round-Up

Mas Menteri Nadiem, Dzul di Pekalongan Tak Punya HP untuk Belajar Daring

Robby Bernardi - detikNews
Rabu, 29 Jul 2020 08:19 WIB
Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghaz (13) merupakan seorang siswa kelas 7 di SMPN 2 Tirto, Pekalongan. Ia rela belajar sendirian di sekolah karena tak punya smartphone.
Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghaz belajar sendirian di sekolah. (Foto: Robby Bernardi/detikcom)
Kabupaten Pekalongan -

Dzul di Pekalongan, Jateng, ini terus merengek meminta belajar di sekolah, gegara tidak bisa mengikuti belajar daring karena tak punya smartphone. Semua demi cita-citanya; menjadi astronot.

Semangat Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghaz (13), patut dicontoh. Tak memiliki smartphone untuk belajar daring, dia masih mencari jalan untuk tetap bisa belajar. Tidak ada menyuruhnya ketika siswa kelas VII ini memutuskan tetap datang ke sekolahnya di SMP N 2 Tirto, Kabupaten Pekalongan. Semua dilakukan agar tetap bisa belajar.

Dzul, awalnya merasa ragu memasuki halaman sekolahnya yang baru di SMP N 2 Tirto, pada Senin (27/7) kemarin. Sepedanya dikayuh melambat, saat masuk sekolah dalam kondisi sepi. "Saya lihat kebingungan anaknya. Malah saya kira mau pinjam buku di perpustakaan. Ditanya malah menangis," Kepala SMP N 2 Tirto, Khoirul Huda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah reda tangisnya Dzul mengatakan bahwa tidak mau ketinggalan pelajaran. Pada Khoirul Huda, Dzul menceritakan di rumahnya tidak ada smartphone untuk bisa belajar daring, seperti teman-teman lainnya. Dzul memohon untuk diajar oleh guru di sekolah.

"Anaknya menangis, pokoknya ingin belajar. Kita terima dan arahkan untuk belajar di perpustakaan didampingi wali kelasnya," jelas Khoirul Huda.

ADVERTISEMENT

Di hari kedua pada, Selasa (28/7), Dzul sudah lebih pasti memulai hari. Dzul mulai belajar seorang diri didampingi guru wali kelas di ruang perpustakaan. "Sejak kemarin (Senin). Ke sekolah karena ingin belajar. Di rumah tidak punya HP," kata Dzul, kepada detikcom, Selasa (28/7).

Kepada detikcom, Dzul mengatakan, cita-citanya ingin menjadi astronot. Untuk itu, dirinya harus pintar. "Ingin jadi astronot, harus pintar," kata Dzul.

Dengan adanya pembelajaran daring ini, diakui Kepala SMP N 2 Tirto, Khoirul Huda, rata-rata tingkat absensi kehadiran siswa melalui daring hanya 90 persen.

"Bisa jadi yang 10 persennya, mengalami hal yang serupa dengan Dzul, cuma tidak ada keberanian seperti Dzul yang datang ke sekolah," kata Khoirul Huda.

Khoirul Huda mengatakan jumlah siswa kelas 7 di sekolah tersebut yakni 137 siswa. Sedangkan jumlah siswa keseluruhan di SMP N 2 Tirto terdapat 435 siswa.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads