Dzul di Pekalongan, Jateng, ini terus merengek meminta belajar di sekolah, gegara tidak bisa mengikuti belajar daring karena tak punya smartphone. Semua demi cita-citanya; menjadi astronot.
Semangat Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghaz (13), patut dicontoh. Tak memiliki smartphone untuk belajar daring, dia masih mencari jalan untuk tetap bisa belajar. Tidak ada menyuruhnya ketika siswa kelas VII ini memutuskan tetap datang ke sekolahnya di SMP N 2 Tirto, Kabupaten Pekalongan. Semua dilakukan agar tetap bisa belajar.
Dzul, awalnya merasa ragu memasuki halaman sekolahnya yang baru di SMP N 2 Tirto, pada Senin (27/7) kemarin. Sepedanya dikayuh melambat, saat masuk sekolah dalam kondisi sepi. "Saya lihat kebingungan anaknya. Malah saya kira mau pinjam buku di perpustakaan. Ditanya malah menangis," Kepala SMP N 2 Tirto, Khoirul Huda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah reda tangisnya Dzul mengatakan bahwa tidak mau ketinggalan pelajaran. Pada Khoirul Huda, Dzul menceritakan di rumahnya tidak ada smartphone untuk bisa belajar daring, seperti teman-teman lainnya. Dzul memohon untuk diajar oleh guru di sekolah.
"Anaknya menangis, pokoknya ingin belajar. Kita terima dan arahkan untuk belajar di perpustakaan didampingi wali kelasnya," jelas Khoirul Huda.