Namanya Dzul Faqor Risqi Islamy Al Ghaz (13) merupakan seorang siswa kelas 7 di SMPN 2 Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Sudah dua hari ini, dia mengayuh sepeda tua ke sekolahnya meski tak ada teman di sana.
Sekolah tersebut ditempuh hanya lima menit perjalanan dari rumahnya yang berada di Desa Tanjung, Kecamatan Tirto. Anak dari Tarjo dan Winarsih ini ngotot ke sekolah meski harus belajar sendirian karena dia tidak memiliki smartphone. Ayah dan ibunya yang bekerja sebagai buruh, tak mampu membelikan Dzul smartphone.
Pantauan detikcom pagi tadi, anak bungsu dari empat bersaudara ini tiba di depan pintu gerbang SMP N 2 Tirto. Dengan menggunakan seragam merah putih, dia tiba dengan tatapan mata penuh semangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepeda ontel tuanya dia sandarkan di sebatang pohon di halaman sekolah. Kedatangannya disambut oleh Kepala SMP 2 Tirto, guru wali kelas dan kepala perpustakaan.
Selama dua hari ini, Dzul belajar di ruang perpustakaan sekolahnya. Dengan menggunakan masker, dia ikut belajar daring menggunakan smartphone milik kepala perpustakaan dan didampingi wali kelasnya, Sartono.
Sekitar 50 menit kemudian, tampak Dzul sudah menyelesaikan satu mata pelajaran. Dia mengaku bingung tak bisa mengikuti belajar online dari rumah karena tak memiliki smartphone.
"Sejak kemarin (Senin). Ke sekolah karena ingin belajar. Di rumah tidak punya HP," kata Zul, pada detikcom, Selasa (28/7/2020).
"Saya harus pintar," lanjut Zul dengan nada mantap.
Dalam kesempatan yang sama, wali Kelas 7B, Sartono, menilai Dzul merupakan murid barunya yang sangat bersemangat. Dia memastikan proses belajar Dzul di sekolah tetap dengan protokol kesehatan yang ketat.
Tonton video 'Cerita Dimas yang Masuk Sekolah Sendirian di Tengah Pandemi':