UGD Puskesmas Kemalang di lereng Merapi, Klaten sempat ditutup sehari gara-gara kasus keracunan jajanan tempura. Penutupan ini dilakukan karena pasien sempat dikira reaktif virus Corona atau COVID-19.
Penutupan UGD Puskesmas ini pun sempat ramai diberitakan di media sosial maupun WhatsApp grup. Postingan di Grup Info Kemalang Facebook itu diunggah akun Ismoyo Ismoyo pada Rabu (22/7).
Di grup tersebut disertakan surat pemberitahuan penutupan sementara UGD kepada camat. Dalam isi surat, penutupan dilakukan dengan alasan pada tanggal 21 Juli ada pasien reaktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat itu disebutkan, UGD ditutup pada sore dan malam hari mulai 22 Juli-29 Juli karena tenaga kesehatan diisolasi. Namun pagi tetap melayani.
Saat dimintai konfirmasi, Juru bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten, Cahyono Widodo menyebut penutupan hanya berlangsung sehari. Dia pun meluruskan soal pasien reaktif COVID-19 itu.
"Tutup hanya UGD tanggal 22 Juli saja. Setelah itu tanggal 23 Juli sudah buka kembali," kata Cahyono saat ditemui detikcom di kantornya Jalan Pemuda, Jumat (24/7/2020).
Cahyono menjelaskan penutupan UGD bermula dari pasien yang datang pada Selasa (21/7). Pasien itu datang ke Puskesmas di Kemalang, Klaten dengan gejala diare dan kemudian dirapid test.
"Dia (pasien) datang dengan diare. Tapi karena satu keluarga kemudian dirujuk ke RSUP dan saat dirujuk itulah di-rapid test dilakukan hasilnya reaktif," terang Cahyono.
Cahyono menyebut dari laporan terakhir, pasien itu diare karena diduga keracunan makanan. Jadi bukan karena COVID-19.
"Pokoknya karena keracunan. Karena keracunan jenis apa kita belum tahu," tutur Cahyono.
Terpisah, Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Corona atau COVID-19 Kecamatan Kemalang, Budi Prasetyo mengatakan penutupan itu dilakukan hanya di ruangan UGD saja. Pelayanan lain di Puskesmas itu masih tetap dibuka.
"Hanya sehari ditutup dan setelah itu UGD melayani kembali. Penyebabnya karena ada yang reaktif," terang Budi saat dimintai konfirmasi detikcom.
Budi yang juga Camat Kemalang itu mengatakan pelayanan dihentikan hanya tanggal 22 Juli. Namun, pada tanggal 23 Juli sudah buka lagi sambil menunggu swab pasien tersebut.
"Ditutup tanggal 22 Juli sambil menunggu hasil swab keluar. Jadi pelayanan tidak ada masalah lagi dan wilayah Kecamatan Kemalang belum ada kasus terkonfirmasi positif COVID," jelas Budi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kemalang, dokter Wahyudi Tri Harjanto mengungkapkan penutupan UGD itu karena ada pasien yang reaktif COVID-19. Belakangan diketahui pasien itu hanya keracunan makanan tempura.
"Iya, betul karena keracunan tempura. Yang kita tutup sehari hanya UGD bukan Puskesmas-nya sebab kita juga tidak berani (menutup Puskesmas)," ungkap Wahyudi saat dimintai konfirmasi detikcom.