Malang nasib Titik (20) warga Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Selama dua tahun Titik mendapat teror kiriman paket barang yang belum dibayar dan dialamatkan kepadanya.
Teror kiriman paket barang itu pun beraneka ragam, mulai dari ponsel bahkan hingga batu-bata dan genting. Semua itu dialamatkan kepadanya, meski Titik sudah sempat berpindah kota tempat tinggal. Kini Titik tinggal di rumah seorang kenalannya untuk menghindari kiriman-kiriman tersebut.
"Saya mengalami teror ini saat masih kerja di Semarang sekitar akhir tahun 2018. Waktu itu kan saya kerja dan ngekos di Semarang dan ada yang ngirimin ke saya berupa barang-barang," kata Titik saat ditemui detikcom di rumah pendampingan di Kabupaten Kendal, Jumat(24/07/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 2018 itu, anak pasangan Sunari dan Ngariyati ini kerap mendapatkan kiriman paket barang yang tak pernah dia pesan. Mulanya dia bahkan berpikir itu candaan temannya.
"Saya nggak pernah pesan barang-barang seperti handphone, pakaian atau makanan tapi diatasnamakan saya. Awalnya sempat berpikir ini candaan teman tapi kok terus-terusan," ceritanya.
Titik yang merasa ketakutan itu lalu memutuskan keluar dari pekerjaannya dan pulang ke Kendal. Namun, teror itu ternyata terus berlanjut dan hampir setiap hari.
"Saya tambah bingung kok paketan barang datang terus dan tahu alamat rumah saya di Kendal. Setiap hari selalu ada kiriman barang bahkan sehari bisa tiga sampai empat kali," ujarnya.
Teror yang dialami Titik tak hanya berhenti di paketan barang. Dia juga mengaku difitnah di media sosial, bahkan foto maupun nomor ponsel pribadinya ikut disebarluaskan.
"Foto dan nomor HP saya disebarin ke Facebook dengan berbagai macam status. Saya difitnah, dijelek-jelekin yang nggak benar dan saya sampai malu," ceritanya.
Titik pun akhirnya memutuskan untuk menyusul ayahnya Sunari yang bekerja sebagai buruh di Batam. Ternyata ketika tiba di Batam dia juga mendapatkan paket antena parabola yang tak pernah dia pesan.
Tonton video 'Gabung Persija, Evan Dimas Diteror Spanduk Nyinyir':
"Saya nyusul ayah ke Batam, di sana tinggal sebentar karena ada yang ngirimin paketan barang juga," ujarnya.
Lama-lama Titik mengaku tak kuat dengan teror paket barang dan mulai bercerita kepada ayahnya. Oleh sang ayah, Titik diajak pulang ke Kendal untuk melapor ke polisi. Titik pun sekarang mengungsi di rumah aman.
"Mungkin saja pelaku yang ngirimin barang sama dengan yang nyebarin fitnah di Facebook," pungkasnya.