Arca Siwa di Klaten Ini Pernah Dicuri Tapi Balik Lagi, Kok Bisa?

Arca Siwa di Klaten Ini Pernah Dicuri Tapi Balik Lagi, Kok Bisa?

Achmad Syauqi - detikNews
Jumat, 24 Jul 2020 09:47 WIB
Arca Siwa di situs Mbah Gempur, Klaten, Jumat (24/4/2020).
Foto: Arca Siwa di situs Mbah Gempur, Klaten, Jumat (24/4/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Arca Siwa di situs Mbah Gempur, Klaten ternyata pernah beberapa kali dicuri. Fakta itu terungkap saat ada pengecekan oleh tim Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten.

"Tahun 1990 an arca di Mbah Gempur pernah dicuri tapi ndak tahu dikembalikan lagi di dekat pohon besar. Tahun 2018 an dicuri lagi," ungkap Kadus 1 Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Heri Setyanto pada detikcom di lokasi saat mendampingi tim Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten mengecek lokasi di Desa Jonggrangan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, Kamis (23/7/2020).

Heri menjelaskan pencurian yang terjadi terakhir tahun 2018 itu digagalkan warga. Saat pelaku membawa arca terpergok warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di jalan dipergoki warga, mas Daroji lalu ditanya bawa apa. Pelaku menjawab bawa arca dan ngakunya dari petugas purbakala," lanjut Heri.

Warga yang tidak yakin, imbuh Heri, meminta pelaku menunjukkan surat tugas. Tapi ternyata pelaku tidak bisa menunjukkan surat tugas dan arca pun ditinggalkan.

ADVERTISEMENT

"Arca ditinggalkan di jalan lalu dibawa ke kantor balai desa diamankan. Tapi saya bawa lagi ke lokasi," kata Heri.

Arca Siwa di situs Mbah Gempur, Klaten, Jumat (24/4/2020).Foto: Arca Siwa di situs Mbah Gempur, Klaten, Jumat (24/4/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)

Menurut Heri, hanya ada satu arca di situs itu sejak dulu. Kondisi arca saat ini sudah rusak dengan kepala hilang dan bagian badan retak, serta kaki yang sudah rusak.

"Sejak dulu setahu saya sudah rusak begitu. Hanya ada satu itu," pungkas Heri.

Analis Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Avi Elsatyawira menambahkan, timnya datang karena mendapat laporan masyarakat terkait arca tersebut.

"Sebenarnya sejak lama dan kita sudah beberapa kali ke lokasi tapi dulu belum dibersihkan. Ini kita cek lagi," jelas Avi.

Menurut Avi, bangunan di lokasi diduga bangunan masa Hindu. Terlihat adanya yoni dan arca Siwa.

"Kalau melihat tanda-tanda kayaknya peninggalan masa Hindu. Arcanya arca Siwa," lanjut Avi.

Dengan kondisi saat ini, sambung Avi, Pemkab Klaten akan segera berkoordinasi dengan balai pelestarian cagar budaya (BPCB) Jateng. Koordinasi ini dilakukan terutama untuk langkah kajian selanjutnya.

Tonton video 'Awalnya Tak Diperhatikan, Batu-batu Ini Diduga Kuat Reruntuhan Candi':

[Gambas:Video 20detik]



"Kita akan minta bantuan BPCB untuk minta kajian juga apakah bisa ditindaklanjuti dengan ekskavasi. Nanti bisa untuk wisata atau bagaimana," kata Avi.

Pantauan detikcom di lokasi situs Mbah Gempur, hanya ada satu Yoni tanpa lingga dan arca Siwa yang rusak. Di sekitar lokasi banyak ditemukan batu bata ukuran besar pecah berserakan dan satu batu kala pintu candi.

Lokasi situs ini berada di pekarangan dan permukiman baru. Di lokasi itu juga tampak ada satu pohon Bendo dan sepreh berdiameter sekitar dua meter.

Wakil ketua PHDI Kabupaten Klaten, I Wayan Sahopiarta menambahkan, dari benda di lokasi terdapat Yoni maka kecenderungan ke arca Siwa.

"Melihat tempat duduknya, dari bentuk visual dan ada yoni itu kecenderungan Siwa," ucap Wayan pada detikcom.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads