Kasus COVID-19 di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah hari ini bertambah tiga orang menjadi 122 kasus. Dengan rincian pasien sembuh sebanyak 68 orang, dan empat pasien COVID-19 meninggal dunia.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karanganyar hari ini dilaporkan ada tiga penambahan kasus positif COVID-19 menjadi 122 kasus. Dari jumlah itu 40 pasien di antaranya menjalani rawat inap, 10 pasien menjalani isolasi mandiri, pasien sembuh sebanyak 68 orang, dan empat orang pasien meninggal dunia.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 masih menggunakan istilah pasien dalam perawatan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP). Rinciannya 22 PDP COVID-19, dan delapan ODP COVID-19. Dalam kurun sebulan terakhir terdapat lonjakan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terhitung sejak awal Juli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data tersebut benar, memang terjadi lonjakan kasus COVID-19. Terutama dimulai awal Juli," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, Purwanti saat dihubungi detikcom, Rabu (22/7/2020).
Purwanti menerangkan, lonjakan kasus tersebut didominasi oleh banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari catatan dinas, separuh tambahan kasus berasal dari tenaga kesehatan.
"Tambahan ini didominasi nakes. Sampai sekarang setidaknya ada 43 nakes yang positif. Semuanya bekerja di Solo dan Sukoharjo, jadi di Karanganyar sampai sekarang belum ada klaster lokal," terangnya.
![]() |
Menyikapi lonjakan ini, Bupati Karanganyar Juliyatmono langsung menggelar rapat tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Karanganyar, bersama instansi terkait. Juliyatmono mengisyaratkan pengetatan protokol kesehatan untuk menekan lonjakan kasus yang lebih besar.
"Menyikapi pertambahan kasus COVID-19 yang cukup signifikan, kita tentu prihatin. Upaya-upaya terus dilakukan, kita ingin lebih masif lagi menyosialisasikan bagaimana pencegahannya," ujar Yuli, panggilan akrabnya, ditemui wartawan usai rapat di rumah dinas Bupati Karanganyar.
Meski begitu, lanjutnya, lonjakan kasus COVID-19 ini sebenarnya hanya limpasan dari luar daerah. Mengingat, para tenaga kesehatan yang positif COVID-19, seluruhnya bekerja di luar Karanganyar.
"Sebagian besar memang nakes yang kebetulan bekerjanya semua dari luar daerah. Kami menerima limpasan karena mereka tinggalnya di Karanganyar," tambahnya.
Yuli melanjutkan, pihaknya kini fokus mengedukasi masyarakat terdekat dari para pasien positif agar bisa menerima dan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat.
"Kita gembira hari ini bisa sembuh 12 pasien. Artinya tingkat kesembuhannya jauh lebih tinggi," imbuhnya.
Yuli juga memerintahkan dinas terkait untuk menggalakkan razia masker sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat. Meskipun tidak akan menerapkan sanksi bagi warga yang tidak memakai masker, namun langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan.
"Sanksinya ya (sanksi) moral, supaya masyarakat tidak abai. Tapi razia masker akan kita lakukan. Misalnya masuk wilayah Tawangmangu akan kita razia. Kalau tidak pakai masker silakan balik kanan," tegasnya.