"Jadi kasus (positif COVID-19) di DIY itu 80-90 persen adalah OTG," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih saat ditemui wartawan di kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Rabu (22/7/2020).
Berty melanjutkan, sebagian OTG tersebut merupakan pelaku perjalanan dari luar kota atau masyarakat Yogyakarta yang baru saja kembali dari luar kota.
Karena itu, pihaknya saat ini tengah meningkatkan screening terhadap kelompok-kelompok masyarakat. Di mana pihaknya terus melakukan tracing kontak secara masif. Bahkan, jika dulu screening menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) dan baru dilanjutkan swab test, saat ini pihaknya memprioritaskan swab test untuk kontak erat pasien positif COVID-19.
"Karena itu, para petugas di puskesmas akan melakukan indepth interview. Kalau dinilai berisiko tinggi akan langsung di-swab," ucapnya.
![]() |
Menurutnya, upaya tersebut untuk melindungi kelompok rentan. Mengingat OTG sangat sulit dikenali secara kasat mata.
"Contoh orang tua itu ring satu dan benar-benar kita lindungi supaya OTG ini tidak menularkan. Selanjutnya ring untuk orang risiko tinggi seperti anak-anak, ibu hamil dan orang yang punya penyakit bawaan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pemda DIY menyebut terdapat penambahan 28 kasus positif COVID-19 pada Selasa (21/7). Sebagian besar kasus baru itu berasal dari Kabupaten Bantul.
"Untuk hari ini ada penambahan 28 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di DIY. Sehingga jumlah kasus positif (COVID-19) di DIY sebanyak 465 kasus," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih Berty melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa (21/7).
Baca juga: Pj Sekda Rembang Positif COVID-19 |
Sementara itu, Berty mengungkapkan ada 30 tenaga kesehatan (nakes) di DIY yang positif COVID-19. Namun sebagian besar dari nakes yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) ini telah sembuh.
"Positif sekitar 30-an (nakes). Persentasenya 6-7 persen dari total kasus kita, itu dari seluruh DIY," kata Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih saat ditemui wartawan di kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Rabu (22/7).
Menurutnya, jumlah tersebut muncul karena para nakes kerap berhubungan langsung saat melayani pasien. Berty menyebut sebagian nakes yang positif sudah sembuh, jumlahnya hampir 80 persen.
Lanjutnya, puluhan nakes yang berstatus positif COVID-19 sebelumnya masuk dalam kategori OTG. Mereka kebanyakan tertular saat pulang dari pendidikan.
"Karena nakes-nakes ini sebetulnya OTG juga. Untuk yang (kasus) lama-lama itu kita dapatkan bukan di pelayanan tapi karena pulang pendidikan terus di tes hasilnya positif (COVID-19)," ujarnya.
Karena itu, saat ini pihaknya menggencarkan screening massal di lingkup nakes bekerja. Screening tersebut, kata Berty sebagai bentuk kepedulian pihaknya akan kesehatan para nakes yang saat ini menjadi ujung tombak dalam menangani pasien COVID-19.
"Karena nakes ini aset kita dan jangan sampai aset kita tidak dilindungi. Semua itu agar jangan sampai pelayanan kita menjadi tidak optimal," kata Berty.
Tonton video 'Tambah 1.882 Kasus Positif, Total Kasus Corona di RI Menjadi 91.751':
[Gambas:Video 20detik] (rih/sip)