Jumlah kumulatif kasus COVID-19 di Kota Solo telah menembus angka 214 orang positif. Jumlah tersebut meningkat pesat sejak satu pekan lalu.
Pada Senin (20/7/2020), ada penambahan kasus baru 24 orang positif COVID-19. Mayoritas masih berasal dari tenaga kesehatan (nakes).
"Dari 24 kasus baru, 20 di antaranya adalah nakes. 13 orang dari RSUD dr Moewardi (RSDM) 7 orang dari RS Kasih Ibu," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani saat ditemui di Balai Kota, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ada dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) yang naik kelas menjadi positif COVID-19. Sementara dua sisanya adalah aparatur sipil negara (ASN) dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) dan seorang camat.
"Dua ASN terkonfirmasi positif COVID-19. Diduga dari Diklatpim. Satu gedung kita tutup sementara akibat itu," ujar dia.
Meski kasus bertumbuh pesat, pihaknya masih belum akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Penerapan tersebut dinilai harus berbarengan dengan daerah sekitar Solo.
"Kita tidak mungkin PSBB kalau hanya Solo, harus dengan daerah di sekitar Solo," ujar dia.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebelumnya juga pernah membahas PSBB untuk kawasan Solo. Namun hingga kini urung dilakukan.
"Tidak ada pembahasan lagi. Saya pikir tidak efektif kalau di Solo. Cukup dengan pengetatan peraturan saja," ujar Ahyani.
(rih/mbr)