Pemkab Sragen, Jawa Tengah memutuskan menutup Pasar Gemolong untuk sementara waktu. Penutupan dilakukan buntut adanya pedagang terkonfirmasi virus Corona atau COVID-19.
Kepastian Pasar Gemolong ditutup disampaikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, usai menggelar rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bersama dinas terkait. Penutupan ini dilakukan untuk menekan risiko penularan serta memudahkan penyemprotan disinfektan di seluruh sudut pasar.
"Ada satu orang pedagang dari Pasar Gemolong yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) akan berkoordinasi dengan para pedagang untuk menutup sementara Pasar Gemolong dan melakukan sterilisasi secara masif," ujar Yuni, panggilan akrabnya, kepada wartawan, Senin (20/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuli melanjutkan, pedagang positif COVID-19 berjenis kelamin perempuan berusia 64 tahun. Sebelumnya pasien ini berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD dr Soeratno Gemolong. Sementara hasil swab positif COVID-19 keluar pada Minggu (19/7).
"Tracing sudah kita lakukan. Pedagang yang satu blok dengan pasien positif besok akan kita swab. Jumlahnya 15 pedagang," terangnya.
Menurut Yuni, penutupan pasar tersebut diperlukan agar proses sterilisasi berjalan efektif. "Kalau penyemprotan disinfektannya hanya dilakukan sore dan keadaan pedagang juga ada, tidak akan mungkin efektif," tambahnya.
"Sudah kami sosialisasikan kepada seluruh pedagang. Ada waktu satu hari besok, bagi para pedagang untuk mempersiapkan penutupan. Terutama untuk mengangkut bahan dagangan yang tidak tahan lama," kata Tedi.
Pihaknya meminta pedagang agar melakukan isolasi mandiri di rumah dengan melakukan kegiatan lain yang produktif.