Kisah Temuan Harta Karun Puluhan Kilogram Emas dan Perak di Klaten

Kisah Temuan Harta Karun Puluhan Kilogram Emas dan Perak di Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Minggu, 19 Jul 2020 15:40 WIB
Foto perhiasan emas temuan di rumah situs Wonoboyo, Klaten, Minggu (19/7/2020).
Foto: Foto tas emas yang dipajang di rumah situs Wonoboyo, Klaten, Minggu (19/7/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten -

Penemuan puluhan kilogram perhiasan emas dan perak di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, membuat heboh warga Klaten pada Oktober 1990 silam. Seperti apa kesaksian para penemunya?

"Ada empat guci saat itu yang kami temukan. Isinya perhiasan berbagai bentuk terbuat dari emas dan perak, beratnya sekitar 37-38 kg seluruhnya," kata salah seorang warga yang menemukan benda-benda itu, Widodo (58) saat berbincang dengan detikcom di rumahnya, Klaten, Jumat (17/7).

Widodo mengatakan, saat itu hari Rabu Pon tapi dia lupa tanggal persisnya. Dia bersama lima orang tetangganya menggali tanah di sawah barat sungai untuk keperluan tanah uruk. Hingga akhirnya pada kedalaman sekitar 3 meter, cangkul salah seorang di antara mereka membentur benda keras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menggali tanah untuk uruk tapi guci kena cangkul sekitar kedalaman 3 meter. Ternyata setelah dikeruk ada 4 guci tingginya sekitar 30 cm," jelas Widodo.

Karena takut, sambung Widodo, mereka saat itu bersepakat untuk melaporkan temuannya itu ke balai desa. Guci yang diduga berbahan tembaga itu dibuka di balai desa.

ADVERTISEMENT
Foto perhiasan emas temuan di rumah situs Wonoboyo, Klaten, Minggu (19/7/2020).Foto harta karun yang dipajang di Rumah Situs Wonoboyo, Klaten, Minggu (19/7/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)

"Ditemukan jam 12.00 WIB. Dibawa ke balai desa, sebentar lalu adzan zuhur saat itu," lanjut Widodo.

Isi empat guci itu, ujar Widodo, ternyata perhiasan emas dan perak berbagai jenis dan bentuk. Tak hanya perhiasan tapi ada juga mangkuk emas.

"Bentuknya mulai gelang, kalung, mangkuk, tas, koin kecil-kecil dan lainnya banyak dari emas dan perak semua. Semua dibawa petugas cagar budaya," sambung Widodo.

Dari 6 orang penemu, dua orang warga yang menemukan benda-benda itu kini telah meninggal dunia.

Tonton video 'Arkeolog Temukan Harta Karun dari Kapal Yunani Kuno':

"Yang gali itu saya, Witolakon, Hadisihono, Sudadi, Sumarno dan Surip. Tapi Mbah Wito dan pak Hadi sudah meninggal, tinggal empat orang," pungkas Widodo.

Pantauan detikcom, lokasi penemuan itu kini ditanami padi dan jagung. Lokasi lahan berada di timur dusun dengan kedalaman dari badan jalan sekitar 3 meter.

Di sisi utara merupakan jalan dan di sidi timur ada sungai kecil. Sedangkan di sebelah selatan terbentang persawahan dan di baratnya adalah jalan dusun.

Penemu lainnya, Sudadi (55) menceritakan ada banyak batu bata yang mereka temukan di jarak 10 meter dari titik penemuan empat guci berisi perhiasan.

"Saat itu saya nyangkul dan terkena salah satu gucinya. Di sekitar lokasi tidak ada temuan lain, tapi di sisi selatan 10 meter ada batu bata banyak," jelas Sudadi pada detikcom di lokasi penemuan.

Foto perhiasan emas temuan di rumah situs Wonoboyo, Klaten, Minggu (19/7/2020).Lokasi penemuan harta karun di Klaten pada 1990 silam, Minggu (19/7/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)

Sudadi mengatakan bentuk perhiasan bermacam-macam. Saat ini foto perhiasan itu dipajang di Rumah Situs, Klaten.

"Ya foto perhiasannya ada di Rumah Situs itu. Yang paling banyak jumlahnya koin mata uang kecil kecil seperti jagung itu banyak sekali," kata Sudadi.

Sudadi, salah seorang penemu harta karun di depan Rumah Situs Wonoboyo, Klaten, Minggu (19/7/2020).Sudadi, salah seorang penemu harta karun di depan Rumah Situs Wonoboyo, Klaten, Minggu (19/7/2020). (Achmad Syauqi/detikcom)

Pantauan detikcom di Rumah Situs Wonoboyo, ada sekitar 20 foto perhiasan temuan yang dipajang di dinding. Mulai dari gelang, kalung, cincin, liontin, mahkota, mangkuk, bokor, koin, guci, dan lainnya yang terbuat dari emas.

Pada keterangan di foto disebutkan perhiasan emas tersebut mulai dari 6-22 karat seberat 27.072.800 gram dan yang terbuat dari perak berkadar 0.0400-0.0800 seberat 3.943.800 gram.

Hasil penelitian yang tertulis di keterangan disebut guci temuan itu berasal dari abad IX di masa Dinasti Tang di Cina. Sedangkan perhiasan dari bentuk dan ukiran relief Ramayana di masa Hindu Jawa Tengah klasik.

Pamong Budaya Madya BPCB Jateng Deny Wahju Hidajat membenarkan temuan itu terjadi 1990 di Desa Wonoboyo. Berat perhiasan emas sekitar 27 kg, belum termasuk yang terbuat dari perak.

"Sebanyak 27 kg emas dalam bentuk perhiasan gelang, kelat bahu, badong, tas dan perlengkapan upacara lainnya. Temuan tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta dan peninggalan masa Mataram kuno abad 8-9 M," jelas Deny saat dihubungi detikcom.

Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads