Mahasiswa UGM Usung Keranda Hitam, Tuntut Pemerataan Potongan UKT

Mahasiswa UGM Usung Keranda Hitam, Tuntut Pemerataan Potongan UKT

Jauh Hari Wawan S. - detikNews
Rabu, 15 Jul 2020 18:34 WIB
Demo Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa UGM, Sleman, Rabu (15/7/2020). (Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Foto: Demo Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa UGM, Sleman, Rabu (15/7/2020). (Jauh Hari Wawan S/detikcom)
Sleman -

Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar demo di depan Gedung Rektorat UGM. Dengan membawa keranda hitam, mereka menyuarakan tuntutannya terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Jadi kami melihat kondisi pandemi seluruh masyarakat berdampak. Entah ekonomi, psikologi sosial, dan lain sebagainya," ujar Menko Pergerakan BEM UGM Panji Dafa saat ditemui di sela-sela aksi, Rabu (15/7/2020).

Pihak kampus, kata Panji, sudah ada keputusan untuk memotong UKT. Hal itu setelah adanya pertemuan dengan pihak rektorat pada 2 Juli lalu. Namun, menurutnya ada persyaratan yang menurut mahasiswa tidak tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kami melihat anggaran UGM setelah kami coba menghitung rekapitulasi, sebenarnya bisa dipotong merata. Kajian BEM kalau UKT dipotong merata anggaran masih mencukupi karena Permendikbud potongan Rp 2,5 juta otomatis UKT bisa gratis," katanya.

"Itulah mengapa kami menuntut pemotongan UKT yang merata. Tapi ternyata banyak sekali syarat dan itu mahasiswa merasa keberatan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Panji, banyak mahasiswa yang sudah merasa tidak mampu membayar UKT. Terutama para mahasiswa yang memperoleh Bidikmisi. Sebab, biaya kuliah hanya ditanggung hingga semester 8.

"Banyak yang sudah mengeluh tidak bisa membayar. Sekitar 1.000 teman yang masuk Bidikmisi terdampak. Karena kan (biaya kuliah) hanya ditanggung sampai semester 8 yang semester 9 harus membayar UKT cukup memusingkan terutama Bidikmisi," terangnya.

Sementara untuk mahasiswa non-beasiswa besaran UKT berbeda satu sama lain disesuaikan dengan penghasilan orang tua.

"UKT besaran beda-beda berdasarkan penghasilan orang tua. Soshum lebih murah Rp 1-9 juta kalau sains itu bisa sampai Rp 15-20 juta," bebernya.

Berikut ini enam tuntutan mahasiswa UGM:

1. Menurunkan tarif UKT pada seluruh mahasiswa berdasarkan persentase tertentu, sebagai akibat dari turunnya biaya operasional perkuliahan karena penerapan kuliah daring dan jatuhnya daya beli masyarakat secara umum karena pandemi COVID-19;

2. Menjamin keringanan UKT bagi mahasiswa terdampak COVID-19 secara ekonomi maupun yang terinfeksi langsung, dengan persentase keringanan yang sesuai dengan dampak yang diterima mahasiswa;

3. Melibatkan unsur mahasiswa dalam proses verifikasi keringanan dan penyesuaian UKT;

4. Membebaskan UKT bagi mahasiswa yang hanya menempuh tugas akhir;

5. Menjamin tidak ada pungutan lain di luar UKT;

6. Melakukan realokasi keuangan UGM untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar daring.

Halaman 2 dari 2
(sip/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads