Dua pekan jelang hari raya Idul Adha, aktivitas penjualan sapi kurban di Pasar Hewan Petambakan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Salah satunya disebabkan adanya pandemi virus Corona atau COVID-19.
Salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Petambakan, Wahyudin mengatakan ada penurunan jumlah permintaan hewan kurban pada tahun ini hingga 40 persen. Padahal tahun-tahun sebelumnya, tiga minggu sebelum lebaran permintaan sapi untuk hewan kurban sudah mulai ramai.
"Untuk tahun ini, permintaan sapi kurban mengalami penurunan hingga 40 persen lebih. Ini mungkin karena dampak dari tengah mewabahnya COVID-19," kata Wahyudin saat ditemui di Pasar Hewan Petambakan, Banjarnegara, Rabu (15/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, meski permintaan sapi masih lesu, namun harga sapi kurban mengalami kenaikan. Kenaikan harga sapi saat ini sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per ekornya untuk sapi ukuran sedang.
"Kalau harganya jelang Idul Adha ada kenaikan tetapi tidak terlalu tinggi. Antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta untuk ukuran sedang dan kecil. Tetapi kalau besar kenaikannya Rp 3 juta lebih," sebutnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Pasar Hewan Petambakan, Hartono. Menurutnya, dampak pandemi virus Corona terasa pada aktivitas jual-beli hewan kurban di pasar. Mengingat saat ini, banyak pedagang sapi yang langsung ke kadang milik peternak.
"Karena tahun ini ada pandemi COVID-19, aktivitas di pasar menurun. Banyak yang mendatangi kandang per kandang," ujarnya.
Tonton video 'MUI Terbitkan Pedoman Penyembelihan Kurban di Masa Pandemi':
(rih/sip)