Seorang buruh bangunan di Klaten, Haryanto (54) mendadak muntah-muntah lalu meninggal dunia. Jenazahnya lalu dievakuasi petugas berpakaian alat pelindung diri (APD).
"Ya kita pakai APD. Dievakuasi anggota dan dari Puskesmas untuk antisipasi segala kemungkinan," kata Kapolsek Klaten Utara AKP Sugeng Handoko saat dihubungi detikcom via telepon, Selasa (14/7/2020).
Sugeng menyebut peristiwa itu terjadi pukul 13.15 WIB tadi. Awalnya korban yang beralamat di Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, itu tengah bekerja di Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban dan beberapa saksi bekerja dalam pembangunan proyek rumah. Kemudian istirahat pukul 12.00-13.00 WIB selesai istirahat melanjutkan bekerja," jelasnya.
Sugeng mengatakan Haryanto sempat mengangkat pasir dan mengeluhkan tidak enak badan. Kemudian korban pamit ke temannya, Wakimun (54) untuk ke warung membeli obat.
"Pada saat berjalan menuju warung mau membeli obat sesampai di samping proyek pembangunan, korban muntah-muntah. Korban sempat duduk di teras depan rumah yang terletak di depan proyek," terang Sugeng.
Sugeng menyebut beberapa rekannya sempat memanggil tim medis untuk memeriksa korban. Namun, saat hendak dibawa ke rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia.
"Saat hendak dibawa meninggal. Hasil pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Ngawen pada tubuh korban tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan," ujarnya.
Dari keterangan keluarganya, Sugeng memang sempat mengeluh sesak napas sekitar seminggu sebelumnya. Pihak keluarga sudah menerima peristiwa itu dan membuat surat pernyataan menolak autopsi.
"Tidak dilakukan autopsi. Keluarga menerima dan tidak diambil swab-nya," ucapnya.
Terpisah, warga setempat, Agus (45) mengatakan kejadian itu sempat membuat warga heboh. Sebab dikabarkan korban meninggal saat bekerja.
"Informasinya korban mendadak meninggal padahal sedang bekerja. Tapi setelah diperiksa Puskesmas warga tenang," ucap Agus kepada detikcom.