Pasar Harjodaksino Solo mulai ditutup sejak pagi tadi. Penutupan dilakukan setelah satu orang pedagang asal Desa Toriyo, Bendosari, Sukoharjo yang meninggal karena virus Corona atau COVID-19.
Pantauan detikcom, Selasa (14/7/2020), pasar yang berada di Jalan Yos Sudarso, Danukusuman, Serengan, Solo itu terlihat lengang. Di muka pasar hanya tampak beberapa sepeda motor diparkir.
Pintu masuk pasar juga sudah dikunci. Sebagian toko juga memasang pengumuman bahwa toko untuk sementara tutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas keamanan juga bersiaga di tiap pintu pasar. Beberapa pedagang terlihat masih datang ke pasar untuk mengambil dagangan mereka.
"Ini hari terakhir mereka mengambil barang mereka. Kemarin pedagang sudah mulai mengangkut barangnya, ini tinggal sedikit," kata salah satu satpam Pasar Harjodaksino, Maksi.
![]() |
Di pintu samping, yakni di Jalan Dewi Sartika terlihat kosong. Padahal biasanya di pintu samping itulah banyak pedagang oprokan (pedagang yang berjualan bukan di kios atau los) yang kerap meluber ke jalan.
Tak hanya di pasarnya, toko-toko di sekitar pasar pun diwajibkan tutup. Jalan yang biasanya padat itu pun terlihat sepi.
"Sepanjang jalan ini harus tutup juga. Harus steril dari kegiatan jual beli," ujarnya.
![]() |
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan akan menutup Pasar Harjodaksino selama tujuh hari. Hal itu menyusul adanya seorang pedagang yang meninggal karena positif virus Corona.
"Mulai besok kita tutup sampai tujuh hari. Nanti kita semprot disinfektan," kata Rudy di Balai Kota, Senin (13/7).
Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, mengatakan telah melakukan pelacakan terhadap pedagang-pedagang di Pasar Harjodaksino. Sejumlah pedagang harus menjalani tes swab.
"Pedagang di situ, yang mijiti, yang ngeroki pasien itu, kita swab semua. Kooperatif, semua tidak menolak," kata Heru.