Yogyakarta -
Warga Sleman yang tinggal di lereng Gunung Merapi mengeluhkan kondisi sebagian jalur evakuasi yang rusak. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X memastikan bakal mengecek jalur tersebut.
"Ya nanti kita lihat itu di mana, karena jalur evakuasi itu kalau kondisi waspada itu tidak boleh ada yang rusak," kata Sultan saat ditemui wartawan di depan Gedhong Pracimosono, kompleks Kantor Gubernur DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (9/7/2020).
Sultan menyebut kondisi jalur evakuasi tersebut harus prima saat Gunung Merapi bergejolak. Saat ini truk penambang pasir juga sudah diwajibkan parkir menghadap selatan untuk memudahkan proses evakuasi jika terjadi erupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena memarkir truk saja harus menghadap ke selatan, tidak boleh menghadap ke utara, dan jalan harus sudah bagus. Harus (bisa dilalui) dengan kecepatan minimal 80 km per jam," ucapnya.
"Ya, sehingga kondisi seperti itu, SOP (prosedur operasional standar) mestinya (Pemerintah) Kabupaten Sleman tahu," imbuh Sultan.
Diberitakan sebelumnya, warga di Sleman mengeluhkan kondisi sebagian jalur evakuasi di desa lereng Gunung Merapi yang masih rusak. Warga berharap pemerintah segera memperbaiki jalur yang rusak agar mempermudah proses evakuasi masyarakat.
Salah seorang tokoh masyarakat di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Heri Suprapto (60) mengatakan masyarakat sudah siap jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Gunung Merapi. Menurutnya, masyarakat telah belajar dari erupsi tahun 2006 dan 2010.
"Kalau masyarakat di Desa Kepuharjo ini semuanya sudah siap," kata Heri saat ditemui di Balai Desa Kepuharjo, Kamis (9/7/2020).
Namun, yang menjadi sorotannya yaitu kondisi beberapa ruas jalur evakuasi yang menuju barak pengungsian di Desa Wukirsari masih dinilai belum baik. Pasalnya, berdasarkan pengamatannya, kondisi jalur evakuasi saat ini dipenuhi lubang.
"Kalau Kepuharjo itu ya jalur evakuasinya sudah baik. Tapi itu ada jalur yang menuju barak pengungsian di Desa Wukirsari yang rusak parah karena banyak truk pengangkut pasir yang melintas," ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Desa Glagaharjo yang tergabung dalam Komunitas Siaga Merapi (KSM) Glagaharjo, Rambat Wahyudi mengatakan di desanya hanya ada satu jalur evakuasi.
"Di Glagaharjo itu jalur evakuasi untuk warga Kalitengah, Srunen dan Singlar sekarang cuma ada satu yaitu di Jalan Kikis perbatasan dengan Klaten. Padahal ada satu jalur lagi yang bisa digunakan tapi kondisinya sudah tidak bisa dilalui," kata Rambat di Balai Desa Glagaharjo, hari ini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini