Dikemukakan pula, gempa vulkanik Gunung Merapi masih terus terjadi, baik gempa vulkanik dalam maupun vulkanik dangkal. Tidak hanya dalam 10 hari terakhir, namun sudah dari awal Juni sebelum erupsi 21 Juni lalu.
"Gempa vulkanik ini tidak hanya dalam 10 hari terakhir sebenarnya, sudah dari awal Juni yang sebelum tanggal 21 Juni meletus itu sudah ada. Jadi ada vulkanik dalam, vulkanik dangkal. Itu memang yang sekarang ini vulkanik dangkal ada. Kemarin vulkanik dangkal ada lagi," jelas Hanik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 2018, kata Hanik, sebenarnya aktivitas Gunung Merapi tidak pernah berhenti, sehingga sampai saat ini statusnya masih waspada.
"Ini artinya kita kembalikan definisi waspada itu adalah suatu aktivitas di atas normal. Tetapi tidak atau belum membahayakan masyarakat atau penduduk yang ada di Merapi, asalkan ada di (luar) radius 3 km (dari puncak Gunung Merapi). Itu yang harus kita sampaikan ke masyarakat. Tetap lakukan aktivitas, tetapi tingkatkan kewaspadaan," pungkas Hanik.
(sip/ams)