"Keliling seperti di perumahan Gawon, Perumhan Rumah Indah. Kalau tidak ada pelanggan ya libur. Kalau pas ada pelanggan yang langsung berangkat. Sehari bisa satu, kadang-kadang banyak satu hari tiga orang, yang ringan dua hari sehari. Setiap kali orderan biayanya Rp 50 ribu. Itu sampai selesai," jelasnya.
Sejumlah pekerjaan rumah dia kerjakan. Seperti menyapu, mengepel, hingga mengasuh anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan ini, dia mengaku berharap agar ketemu dengan anak-anaknya.
"Harapannya diberikan kesehatan, bisa kerja terus. Lebih baik dan dapat ketemu sama anak-anak," ujar Djumi'ah.
Diwawancara terpisah, Kepala Desa Tumpangkrasak, Sarjoko, membenarkan bahwa Djumi'ah adalah warganya. Djumi'ah tinggal di RT 2 RW 6. Kesehariannya Djumi'ah bekerja serabutan.
"Iya benar warga kami. Kesehariannya Djumi'ah kerjanya serabutan, suami (dan) anaknya memang tidak tinggal di sana. Suami sudah pisah (dengan Djumi'ah)," tambah Sarjoko saat dimintai konfirmasi detikcom siang ini.
(sip/ams)