Warga Sragen dihebohkan dengan temuan dua benda menyerupai jenglot di Embung Bontit, Desa Pare, Kecamatan Mondokan. Ternyata, di wilayah Kecamatan Tangen, berdiri pasar bernama sama, yakni Pasar Janglot. Ada hubungannya?
"Pasar Janglot itu termasuk pasar lama. Bahkan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Sejak kecil, saya menyaksikan pasar ini sempat beberapa kali berpindah lokasi," ujar warga Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sri Wahono, dihubungi detikcom, Senin (6/7/2020).
Sri Wahono melanjutkan, Pasar Janglot pertama berlokasi di lapangan Tangen, kemudian pindah ke Kampung Kauman. Sebelum akhirnya menempati lokasi sekarang. Sementara terkait penamaan Pasar Janglot, lanjut Wahono, diberikan karena pasar tersebut berlokasi di Dukuh Janglot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya di Dukuh Janglot, sebelum sempat berpindah-pindah lokasi. Terakhir tahun 1992, Bupati Sragen kala itu memindahkan pasar ke lokasi sekarang. Alasannya agar Pasar Janglot kembali berlokasi di Dukuh Janglot," paparnya.
Pasar Janglot merupakan pasar ibukota Kecamatan Tangen. Pasar ini terletak sekitar 300 meter dari Kantor Kecamatan Tangen. Wahono menduga, nama Janglot merupakan peninggalan zaman Belanda. Menurutnya, Janglot sendiri merupakan nama orang yang menjadi cikal bakal kampung tersebut.
Tonton video 'Penemuan 2 Jenglot Gegerkan Warga Sragen':