Bengawan Solo di Kecamatan Cepu, Blora, diduga mengalami pencemaran karena warna airnya menjadi kecokelatan dan berbuih. Namun, masih ada warga yang nekat mandi di sungai.
Pantauan detikcom di lokasi, Selasa (30/6/2020), sekitar pukul 13.00 WIB, air Bengawan Solo tampak keruh dan mengeluarkan buih. Meski berwarna keruh air sungai itu tidak berbau menyengat. Tampak ada dura orang dewasa dan seorang balita yang tengah mandi di sungai.
Salah seorang warga Desa Ngloram, Suratmin (65), mengaku kondisi air Bengawan Solo yang berwarna pekat itu sering terjadi. Namun hal itu tak menyurutkan niatnya untuk mandi berendam di sungai tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau seperti ini, sering terjadi," kata Suratmin usai mandi di Bengawan Solo bersama cucunya, siang tadi.
Suratmin pun tidak merasakan gatal meski mandi di sungai yang diduga tercemar tersebut. "Tidak gatal, karena memang sudah biasa," ujarnya.
Diwawancara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora, Dewi Tedjowati mengaku sudah mengetahui soal dugaan pencemaran Bengawan Solo itu. Namun, pihaknya belum mengecek ke lokasi.
"Debit air berkurang, akan tetapi volume limbah yang masuk di Bengawan Solo tetap sama, dan membuat air saat ini menjadi agak keruh," terang Dewi.
Dia pun memastikan pencemaran itu bukan berasal dari Kabupaten Blora. Dia menduga pencemaran itu berasal dari wilayah hulu.
"Seperti dari pabrik ciu dan yang lainnya," ujar Dewi.
Dewi menuturkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Blora tentang dugaan pencemaran ini. Sebab, air baku yang didistribusikan kepada pelanggan, berasal dari Bengawan Solo.
![]() |
"Katanya air masih bisa diolah," katanya.
Diwawancara terpisah, Direktur PDAM Blora Yan Ria Pramono mengaku sudah mengetahui pencemaran Bengawan Solo sejak tiga hari yang lalu. Namun menurutnya air baku Bengawan Solo masih bagus.
"Hari Sabtu (27/6) malam sampai Senin (29/6) sudah turun polutan. Untuk hari ini, air baku Bengawan Solo masih bagus. Polutan di Kracaan kemungkinan nyampai di instalasi pengolahan PDAM nanti malam," ujarnya.
Pihaknya pun sudah menyiapkan bahan untuk memfilter air yang tercemar tersebut. "Mudah-mudahan kita bisa atasi," harapnya.
Yan Ria pun memastikan pelayanan distribusi air ke warga Kecamatan Cepu dan Sambong tetap berjalan. Dia juga mengakui air yang didistribusikan ke rumah-rumah warga memang sedikit keruh.
"Sementara ini kita tetap layani, sistem pengolahan dan penyaringan air kami masih mengatasi dan layak untuk didistribusikan. Memang kami akui, air yang sampai ke rumah warga warnanya agak coklat. Tapi kami pastikan aman," jelasnya.